wawainews.ID, Ponorogo – Setiyarini kini bisa bernapas lega. Sengketa Pemilihan Kepala Desa yang terjadi didesanya, Desa Pager sudah usai dan Jum’at (19/07). Kini ia sudah sah menjabat setelah dilantik Bupati Ponorogo menjadi Kades Pager Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo selama 6 tahun mendatang.
Setiyarini, merupakan Kades terpilih dan dia merupakan mantan Tenaga Kerja Wanita (TKW). Dia mempunyai tekad akan memajukan desanya, baik infrastruktur maupun pembedayaan masyarakat nya.
“Saya ingin desa ini maju dan berkembang menuju desa mandiri yang masyarakat nya sejahtera dan guyub rukun,” ucapnya kepada Portalnews Madiun Raya, Senin (22/07).
Saat ditanya pengalamannya menjadi TKW, Setiyarini menjawab bahwa dirinya pernah menjadi TKW selama 18 tahun.
“Saya menjadi TKW lama mas, 12 tahun di Taiwan dan 6 tahun di Arab Saudi, tahun 2015 saya pulang, karena suami saya menjadi Kepala Desa di Desa Pager ini,” jelas Setiyarini.
Sebenarnya kalau kita tidak neko-neko menjadi TKW selama 3 tahun saja, kita sudah bisa membuat rumah yang bagus mas, sambungnya berkomentar tentang pendapatan dari seorang TKW.
“Selama mendampingi suami saat menjadi Kades, saya selalu wanti wanti kepada calon TKW yang meminta surat ijin dari desa, untuk bekerja dengan baik dan tidak melupakan keluarga yang dirumah, karena godaan menjadi TKW itu sangat besar, apalagi kita memegang uang yang banyak, kita harus rajin menabung untuk bekal saat kita pulang ke rumah,” lanjut Setiyarini.
Setiyarini juga merasa prihatin dengan kasus perceraian yang melibatkan TKW. “Meskipun itu hak pribadi namun kasus perceraian TKW sangat menyedihkan, kasihan anak-anak mereka atau keluarga mereka yang dengan sabar menunggu mereka dirumah, ini yang harus menjadi perhatian kita semua. Jangan sampai niatan kita menambah rezeki namun jadinya memisahkan keluarga yang kita cintai dirumah. ” Pungkas Setiyarini.
Kepala Desa Pager yang baru dilantik itu berpesan kepada para TKW untuk selalu rajin beribadah dan sering berkomunikasi dengan keluarga yang ada dirumah. (Yah/gin)