Scroll untuk baca artikel
Opini

212 Sebagai Gerakan Kebangsaan

×

212 Sebagai Gerakan Kebangsaan

Sebarkan artikel ini
Yusuf Blegur
Yusuf Blegur

Disampaikan oleh: Yusuf Blegur

WAWAINEWS – Saat para ulama, habaib dan santri ikut berjuang melawan kolonialisme dan imperialisme di bumi nusantara. Kenapa kalian tidak sebut itu sebagai gerakan politik identitas?

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Ketika umat Islam mengumandangkan pekik merdeka dan takbir Allahu Akbar menjadi kekuatan spiritual dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Kenapa kalian tidak tuding itu sebagai Islam politik?. Tatkala para pemimpin-pemimpin Islam menyeru resolusi jihad untuk mengusir penjajahan di negeri ini.

BACA JUGA: Benny BP2MI Minta Jokowi Tegakkan Hukum, Apa Presiden Berani?

Kenapa kalian tidak vonis itu sebagai tindakan intoleran, radikalis, fudamentalis dan bahkan teroris. Kenapa?, kenapa?, kenapa?. Apakah kalian bisa jawab?.

BACA JUGA :  Menghidupkan Perlawanan Dalam Kekuatan Spiritual

Lahir sebagai antitesa terhadap semua gangguan dan potensi konflik kebangsaan. Gerakan 212 sesunguhnya, menjaga sekaligus membentengi demokrasi dan konstitusi. 212 tidak sekedar sedang menyoal masalah keagamaan. Tidak juga reaksioner hanya pada perilaku seseorang seperti Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok.

Silaturahim dan ukhuwah Islamiah terbesar sepanjang republik berdiri yang situasional, monumental dan begitu emosional. Membuktikan kejahatan sekalipun dapat ditundukkan dengan kebaikan. Kebenaran dan kesabaran akan selalu bersama memenangkan peperangan sekalipun harus berhadapan dengan musuh yang dzolim.

BACA JUGA: Anies Urung Hadiri Muktamar Al-Isryad di Purwokerto. Kenapa?

Shalat tahajud, dzikir dan shalawat yang di laksanakan di Masjid At Tin TMII pada tanggal 2 Desember 2022 atau bertepatan dengan 8 Jumadil Awal 1444 H. Menjadi ajang pembuktian kepada seluruh rakyat Indonesia dan dunia, bahwasanya Islam menjadi agama pembebasan sekaligus agama disiplin dan keteraturan. Islam bukan ancaman bukan teror atau juga bahaya.

BACA JUGA :  Airlangga Hartarto dan Pejabat Bejat Lainnya, Kapan Mundur?

Justru sebaliknya Islam membawa kemaslahatan global. Refleksi dan evaluasi seperti itu mendorong 212 seperti telah menjadi representasi dari perwujudan syariat Islam yang penuh kasih sayang, menampilkan keteduhan dan kesejukan, serta menjamin keberlangungan nilai-nilai universal dalam kehidupan dunia, kapanpun dan bagi siapapun.

Yusuf Blegur
Opini

Oleh: Yusuf Blegur WAWAINEWS.ID – Penguasa tuntas mengoyak…

Yusuf Blegur
Opini

Disampaikan Oleh Yusuf Blegur WAWAINEWS.ID – Mungkin Bahlil…