“Kemudian saya ditanya namanya siapa? saya Dedi, tapi orang tersebut langsung menjambak rambut saya, kemudian di tarik dan kumpulkan dengan korban lainnya,”ujar Dedi.
Setelah itu Dedi mengaku bersama tiga temannya langsung di bawa ke mobil Avanza hitam dan di bawa ke Polresta Bandar Lampung ke ruangan Reskrim.
Selama dalam perjalanan di atas mobil ke empat korban di takuti dengan menunjukkan senjata api. Bahkan sampai di Polres tetap mendapat intimidasi di suruh ngaku bahwa sudah maling dan diancam ditembak, mereka (Polisi-ed) dengan mengatakan memiliki rekaman CCTV.
“Saya jawab silahkan kalau ada buktinya tembak mati juga tidak apa – apa, kata saya”ucap Rizki menceritakan kejadian yang menimpa mereka.
Rizki pun mengaku wajahnya sempat di pukuli dan diminta untuk menunjukkan seseorang bernama Bagus Deni, meski sudah dijawab tidak kenal dengan nama itu.
Setelah tidak terbukti bahwa keempatnya melakukan kejahatan, para pelajar itu mengaku diminta menelpon keluarga di Jabung untuk mengirimkan foto surat-surat motor seperti BPKB.
Intimidasi kembali terjadi, saat menelpon keluarga di Jabung, para pelajar itu mengaku diminta saat menelpon keluarga mengakui bahwa mereka ditilang. Bukan ditangkap karena dikatakan melakukan pencurian motor.