wawainews.ID, Bekasi –Dinas Perdagangan dan Koperasi (Disprindagkop) Kota Bekasi, mengaku ada 617 Koperasi aktif di Kota Bekasi, Jawa Barat. Namun demikian Pemerintah akan melakukan aktifasi kembali paling tidak 65 persen aktif.
“Hal tersebut mengacu pada RPJMD Kota Bekasi untuk lima tahun kedepan akan melakukan aktifasi 65 persen koperasi yang aktif,”ungkap J. Sitanggang, Kepala Bidang koperasi Diprindagkop Kota Bekasi, Selasa (2/4/2019).
Dikatakan dari total jumlah Koperasi aktif tersebut bergerak diberbagai sektor. Dari koperasi berbasis kecil sampai koperasi besar dengan aset mencapai ratusan miliar ada di Kota Bekasi.
Disebutkan beberapa Koperasi dengan aset ratusan miliar seperti koperasi Lima Garuda dengan aset mencapai Rp500 miliar, koperasi Karyawan Brigstone aset mencapai Rp300 miliar, koperasi Kranggan dan lainnya. Hal tersebut imbuhnya menunjukkan koperasi sebagai badan usaha punya kemampuan yang kuat untuk berperan aktif dalam mendorong pertumbuha ekonomi.
Lalu apa yang dilakuka Pemerintah dalam mendorong pertumbuhan Koperasi, Sitanggang mengataka Pemerintah saat ini terus melakukan pendekatan, bahwa oitensi UKM ini di jadikan satu dalam wadah koperasi dengan sistem cluster.
“Kita punya koperasi boneka, Mamin, koperasi pegawai negeri, koperasi masyarakat. Strategi pengembangan koperasi kalo UKM dibiarkan sendiri maka kekuatannya kurang,”ujar Sitanggang.
Adapu konsep yang dikembangkan oleh Dinas, adalah buying and sellingn koalition. Dan imbuhnya sejarah menunjukkan bahwa pada saat UKM kecil menyatukan kekuatan baik pada saat membeli bahan baku, terus memproduksi dan menjual kembali dalam satu wadah maka hal tersebut menjadi kekuatan besar.
Ia mencontohkan seperti koperasi Boneka yang dibangun sekarang, dapat dikatakan Boneka yang ada di pasaran Indonsia saat ini 60 hingga 70 persen berasal dari Kota Bekasi.
“Saya melihat dulu orang memandang koperasi sebelah mata sekarang koperasi punya segalanya bahkan mampu menyerap tenaga kerja,”tandasnya.
Koperasi mulai merambah ke sektor lain bukan hanya menawarkan jasa keuangan dalam bentuk simpan pinjam. Tetapi mulai mengelola sektor lain seperti jasa transportasi, konstruksi dan lainnya.
Lebih lanjut dikatakan bahwa Dinas Koperasi Kota Bekasi, saat ini tidak memberikan bantuan apapun kepada koperasi dalam bentuk keuangan. Dinas hanya mengajarkan bagaimana koperasi bisa mendapatkan bantuandalam bentuk pinjaman lunak.
“Koperasi itu badan usaha kita ajarkan bagaimana mereka mendapatkan akses pembiayaan yang lunak yang dapat dimanfaatkan oleh mereka. Kalo bantuan langsung dari Pemerintah itu tidak mendidik jadi pintar dan mandiri,”tegasnya mengataan tida ada bantuan tunai dari Pemerintah kepada Koperasi di Bekasi.
Fungsi Pemerintah paparnya, ada tiga yakni sebagai fasilitator, motivator, regulator. Motivator seperti memberi reward disetiap hari koperasi dan award untuk tingkat nasional.
“Jangan salah di bekasi ada koperasi teladan tingkat nasional. Bahkan tahun 2018, Koperasi Makmur Mandiri merupakan koperasi berperestasi tingkat nasional. Itu dari Bekasi yakni Koperasi Makmur Mandiri yang telah memliki ratusan canamg di Indonesia,”pungkasnya. (Kamelia)