wawainews.ID. Lamsel- Tidak berfungsinya Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Desa Ketapang sejak lima tahun lalu membuat kalangan nelayan setempat merugi. Mereka meminta Pemerintah daerah kembali menghidupkan fungsi TPI tersebut layaknya puluhan tahun silam.
“TPI Ketapang ini sudah lama mati, sudah lima tahun, begitupun kepengurusan TPI sudah tidak ada lagi terlihat. Sampai sekarang tidak ada petugas di TPI Desa Ketapang ini,”ungkap Kaimin, nelayan setempat, Selasa (17/9/2019).
Warga lainnya Rojali, menambahkan bahwa tempat pelelangan ikan tersebut puluhan tahun lalu pernah berjaya dan banyak transaksi antara pedagang dan pembeli .
Menurutnya nelayan bisa menjual ikan dengan harga yg lumayan mahal, karna banyak pembeli sengaja datang untuk mencari ikan segar yang baru naik dari laut.
“Selain TPI untuk menghidupkan perekonomian nelayan, banyak yang bisa dikelola di Ketapang ini. Salah satunya potensi wisata wisata Makam keramat Habib Alwi Alidrus dan Pure Segare, jika benar pemerintah ingin memberdayakan ekonomi masyarakat desa,’tandas Rojali.
Menanggapi hal tersebut Kepala Desa Ketapang Hamsin, mengakui akan membawa harapan warganya ke Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan untuk disampaikan. Dia mengakui bahwa pengaktifan kembali TPI Ketapang menjadi salah satu program kerja dan janji kepada masyarakat saat Pilkades lalu.
“saya akan memperjuangkan soal TPI Ketapang, dan harapannya jual beli ikan di TPI bisa memberi dampak positif bagi warga Ketapang. Ini salah satu program unggulan saya yaitu nelayan bisa bebas menjual ikan ke siapa aja,”tukasnya
Dia mengakui saat ini nelayan di Ketapang terkungkung sama bos penampungan ikan yang ada di sekitar TPI. “Saya menginkan bos penampungan tetap menimbang ikan di tpi, karna selama ini carut marut kepengurusannya. Saya berharap dukungan dari semua pihak agar para nelayan desa ketapang di realisasikan oleh dinas kelauta,”pungkasnya (Saman)