Scroll untuk baca artikel
Kabar Desa

Tarung Antar Dukun, Fenomena Pilkades Serentak di Lamtim

×

Tarung Antar Dukun, Fenomena Pilkades Serentak di Lamtim

Sebarkan artikel ini

LAMTIM – Aroma kemenyan (menyan) dan semerbak wewangian dari sejumlah desa yang melaksanakan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di wilayah Kabupaten Lampung Timur mulai terasa memasuki masa tenang pelaksanaan Pilkades serentak 20 November 2019.

Hal tersebut lazim terjadi dalam proses demokerasi di level paling bawah di wilayah setempat. Tak jarang para calon kepala desa, ziarah atau pun pergi ke tempat tertentu yang dianggap sebagai orang pintar (dukun-ed) bermaksud mencari dukungan dalam mendulang suara pemilih dalam Pilkades.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Dari dukun itu  biasanya calon kades diberikan barang tertentu baik berupa menyan, amalan sampai ke minyak wangi atau barang tertentu yang diyakini bisa memberikan harapan kemenangan.

BACA JUGA :  Dituding Gelapkan Bantuan, Ketua Gapoktan Bandaragung Diganti

Nuansa magic menjadi perbincangan menjelang hari pencoblosan pada 20 November 2019. Saat ini diketahui Pilkades serentak Lamtim mulai memasuki masa tenang.

“Aroma magic sudah terasa di Balai Desa Gunung Sugih Besar, lokasi tempat pemungutan suara. Aroma wangi kasturi dan hawanya mulai terasa,”ucap Yakub, panitia Pilkades desa Gunung Sugih Besar, Kecamatan Sekampung Udik Lampung Timur, Minggu (17/11/201).

Dikatakan bahwa saat ini Pilkades Gunung Sugih Besar, dan beberapa desa lainnya mulai memasuki masa tenang. Berbagai persiapan panitia agar Pilkades berjalan lancar terus dilaksanakan meskipun ditengah minimnya anggaran.

Aura mistik juga diakui oleh Ismail Andre, bahkan dia sempat menyampaikan kepada ketua panitia Pilkades Gunung Sugih Besar, agar panitia bisa dibekali semacam tolak balak sebagai antisipasi hal yang tidak diinginkan.

BACA JUGA :  Ketum AMBL Jalin Silaturrahmi Bersama Tokoh Pemuda dan Adat di Lampung Timur

Menurutnya setiap memasuki masa Pilkades dibeberapa desa khusus wilayah Limo Mego meliputi Kecamatan Sekampungudik dan Margasekampung menjadi hal lumrah perang ‘dukun’ atau paranormal. Tak jarang berbagai fenomena saat pelaksanaan Pilkades dikaitkan dengan hal mistik.

“Setiap mendatangi paranormal tentunya harus mengeluarkan biaya. Bahkan tak jarang biasanya calon kades merogoh kocek tebal agar bisa di doakan untuk menang dalam Pilkades,”tegasnya. (AJB)