Sosial

Kades Mekarmulya Bantah Palsukan Data Bantuan Kemensos

×

Kades Mekarmulya Bantah Palsukan Data Bantuan Kemensos

Sebarkan artikel ini

LAMSEL – Kepala Desa Mekarmulya, Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan, Rasiwan membantah tudingan jika dirinya memalsukan data penerima bantuan bedah rumah dari Kementerian Sosial (Kemensos) tahun 2019.

Diketahui bahwa beredar melalui media sosial menuding Kades Mekarmulya,  telah memalsukan penerima bantuan bedah rumah di wilayah yang dipimpinnya. Bantuan Kemensos tersebut teknisnya dikucurkan melalui koordinator Tenaga Kesejahtraan Sosial Kecamatan ( TKSK ).

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

“Waktu mau peralihan, Bantuan bedah rumah kita Buat Surat peralihan dari Bu Rasminah ke pak Dudung. Bahkan ketika peralihan Sudah di jelaskan oleh petugas TKSK,”ujar Rasiwan, Senin (9/12/2019).

BACA JUGA :  Tak Mampu Perbaiki, Warga Negeriagung Robohkan Sendiri Rumahnya

Bahwa rumah yang sudah di bangun tidak boleh di bantu lagi aturan tersebut mengikat. Bantuan diprioritaskan bagi rumah yang masih Bilik. Sehingga bantuan tersebut  diaillihkan ke rumah Pak Dudung karena rumahnya masih bilik sedangkan rumah Rasminah sebelumnya sudah dibangun.

“Dana yang di alihkan untuk bedah Rumah dari Kementrian Sosial yang jumlah dananya Rp15 juta,” Tutur Rasiwan.

Terpisah TKSK Kecamatan Palas  Sutrisno menjelaskan, bahwa sebelumnya tidak mengetahui jika rumah ibu Rasminah, sudah dibangun.

“Jadi ketika data sudah masuk diketahui di desa Mekarmulya, ada atas nama Bu Rasminah. Pihak Desa Mekarmulya yang mengalihkan, ke pak Dudung, karena rumah ibu Rasminah sebelumnya sudah di bangun,”tegasnya.

BACA JUGA :  Kualitas Beras BPNT di Way Gelang, Apek, Berkutu dan Kekuningan

Untuk pengalihan sudah melalui mekanisme seperti surat pernyataan pengalihan Rehab Rumah oleh desa yang sudah di sepakati dan di saksikan, petugas RT , Kadus dan juga Harun selaku suami Rasminah.

Sutris juga mengaku telah membuat laporan ke Kecamatan Palas, dan ditembuskan ke dinas Sosial Lamsel terkait pengalihan tersebut.

“Aturannya jelas, orang yang sudah membangun gak mungkin kita, bangun lagi,” Tegas Sutrisno. (Endri/Saman)