LAMTIM – Kelompok tani di bawah Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Harapanku Maju, di Dusun 20 Umbul Gelimbung Desa Bandar Agung, Kecamatan Bandar Sribawono, Kabupaten Lampung Timur, mempercayakan Syamsul Hadi sebagai ketua.
Posisi Syamsul Hadi, menggantikan Ketua Gapoktan sebelumnya diketahui bernama Warino. Mereka menuding, bahwa Ketua Gapoktan Harapanku Maju Dusun 20 sebelumnya, kerap menyalahgunakan jabatan dan kerap menggelapkan bantuan.
Tak hanya itu, Warino juga dituding terindikasi telah menjual bibit bantuan benih jagung dari pemerintah untuk kelompok tani dengan kapasitas mencapai tiga ton. Alasan tersebut membuat kelompok petani di bawah naungan Gapoktan Harapanku Maju, berinisiatif mengganti ketua sebelumnya.
“Ketua Gapoktan Harapanku Maju, Dusun 20 Desa Bandaragung sudah diganti dalam musyawarah bersama seluruh kelompok tani di bawah naungan Gapoktan Harapanku Maju,”kata Sarijo, Kepala Dusun 2 desa setempat kepada Wawai News, Sabtu (18/1/2020).
Ketua Gapoktan yang baru namanya Pak Syamsul Hadi. Dia juga mengatakan saat pergantian itu sendiri tidak dihadiri ketua Gapoktan Harapanku Maju sebelumnya yakni Pak Warino.
“Beliau susah ditemui, selalu ga ada di rumah, kelompok tani saja ingin konfirmasi bantuan tidak pernah bertemu. Apalagi wartawan pasti ga ada di rumah,”jelasnya.
Sementara Syamsul, ditemui di rumahnya di Dusun 23 Bandar Agung, mengakui bahwa dia sudah ditetapkan menjadi Ketua Gapoktan Harapanku Maju Desa Bandar Agung. Menurutnya pergantian tersebut hasil musyawarah kelompok tani sendiri.
“Saat musyawarah itu sendiri hadir Kepala Desa Bandar Agung, Pak Kamidi dan Kepala Cabang Dinas (KCD) Pertanian di Sribhawono,”jelasnya.
Namun demikian dia mengakui meski sudah ditetapkan sebagai ketua Gapoktan Harapanku Maju menggantikan posisi ketua sebelumnya, tetapi masalah penyerahan aset atau surat menyurat terkait bantuan apa saja yang diterima dari pemerintah ke Gapoktan Harapanku Maju belum ada sampai sekarang.
“Jadi jangan tanya, soal bantuan apa saja yang sudah diterima oleh Gapoktan Harapanku Maju baik dari Pemerintah Kabupaten, Provinsi maupun pusat, bahkan sampai sekarang stempel Gapktan Harapanku Maju saja belum saya terima, jadi saya tidak tau,”tegasnya mengaku dipilih sebagai Ketua Gapoktan pada awal tahun 2020.
Lebih lanjut dia mengaku ketika, ditetapkan sebagai Ketua dalam musyawarah tersebut keesokan harinya Syamsul mengaku berinisiatif menghubungi Warino, selaku ketua sebelumnya. Tetapi sampai sekarang belum ada komunikasi.
Dia dipercaya sebagai Ketua Gapoktan Harapanku Maju, tidak lain hanya untuk memperbaiki sistem di dalam Gapoktan tersebut sehingga Kelompok tani di bawah naungan Gapoktan Harapanku Maju yang mencapai belasan tersebut bisa terakomodir dengan baik. Tentu lebih transparan dalam bantuan.
“Kalo untuk lebih jelas terkait bantuan dan sebagai dari Kabupaten Lampung Timur bisa tanyakan langsung ke KCD Pertanian Kecamatan Sribhawono,”tukasnya.
Informasi yang dihimpun di lapangan Ketua Gapoktan Harapanku Maju, WARINO diduga selama menjadi ketua Gapoktan semua bantuan tidak pernah di salaur kepadakelompok tani dibawahnya alias tidak transparan.
Sehingga kelompok tani berinisiatif berkumpul dan musyawarah menyepakati mengganti Warino ke Pak Syamsul. Setelah pergantian tersebut kelompok tani di bawahnya berharap ada perbaikan terutama transparansi bantuan dari pemerintah baik tingkat Kabupaten, Provinsi dan pusat.
Hingga naskah ini ditayangkan Warino, ketua Gapoktan sebelumnya tidak bisa ditemui. Saat wartawan ke rumahnya isterinya menginformasikan bahwa pak Warino tidak ada di rumah. Begitu pun ketika minta nomor handphon nya isterinya mengaku tidak tahu dan tidak pernah berkomunikasi melalui saluran handphon dengan suaminya. (Abu Umar)