MALAYSIA – Dr Mahathir Mohamad (94) mengajukan pengunduruan dirinya sebagai Perdana Menteri Malaysia, Senin (24/2/2020) siang.
Pengunduran diri itu dikirimkan kepada Raja (Yang Dipertuan Agung) Malaysia. Mahathir mengumumkan pengunduran dirinya melalui akun Twitter resmi miliknya @chedetofficial.
Ada dua cuitan Dr M di akun resminya itu terkait pengunduran dirinya. Pertama menyatakan peletakan jawatan sebagai perdana menteri malaysia.
Hanya dalam tempo sejam cuitan ini sudah disukai 10 ribu kali. Cuitan pertama itu bertajuk Kenyataan Akhbar atas nama perdana menteri.
Cuitan kedua berisi pernyataan serupa tapi atas nama Parti Pribumi Bersatu Malaysia. Dan, dalam waktu 20 menit sudah disukai sekitar 2.500 pengunjung.
Setelah mengirim surat pengunduran diri pada Senin (24/2/2020) pukul 1 siang waktu setempat, Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad bertemu dengan Raja malaysia pada petang harinya.
Setelah melakukan audiensi selama 90 menit dengan Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah, pada pukul 18:18 waktu setempat, Mahathir meninggalkan Istana Negara melalui Gate 1.
Seperti dilaporkan Malaysia Kini, sebelum keluar, Mahathir sempat melambai dan melemparkan senyuman pada awak media yang berkumpul di luar gerbang.
Seperti diketahui, setelah menyerahkan surat pengunduran diri, Mahathir akan digantikan Wakil PM Malaysia yang juga Istri Presiden Parti Keadilan Rakyat (PKR) Wan Azizah Wan Ismail. Walau sementara, Wan Azizah akan menjadi perdana menteri wanita pertama di Malaysia.
Kendati demikian, The Straits Times menurunkan laporan yang menilai pengunduran diri Mahathir merupakan langkah taktis untuk menggagalkan Anwar menduduki jabatan PM. Langkah itu kemungkinan akan diikuti oleh deklarasi dukungan agar Mahathir terus menjabat hingga masa jabatannya berakhir pada 2023.
Pada hari yang sama, Parti Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM) yang dipimpin oleh Mahathir juga mengumumkan mereka meninggalkan koalisi Pakatan Harapan (PH) yang sedang berkuasa. Sementara itu, 11 anggota parlemen dari PKR juga telah mundur dari partai tersebut untuk membentuk blok independen.
Langkah itu membuat PH kekurangan suara mayoritas dalam parlemen. Itu berarti pemerintahan saat ini praktis sudah jatuh secara efektif. Langkah pengunduran diri 11 anggota tersebut juga kemungkinan besar bersifat taktis, guna membatalkan perjanjian transisi PH, di mana Anwar seharusnya menggantikan Mahathir sebelum pemilu berikut pada 2023.
“Tidak, Agong akan menolak pengunduran diri dengan mengatakan Mahathir mendapat dukungan dari mayoritas Parlemen,” kata seorang sumber, merujuk pada Raja Malaysia.
Tetapi hingga kini, belum ada kepastian apakah Raja, yang akan bertemu dengan Anwar pada pukul 2.30 sore waktu setempat, akan menerima pengunduran diri atau meminta Mahathir untuk tetap menjabat sebagai PM. (*)