Pendidikan

PKBM Satu Nusa, Solusi Tambahan Keterampilan di Lamsel

×

PKBM Satu Nusa, Solusi Tambahan Keterampilan di Lamsel

Sebarkan artikel ini

LAMSEL – Dunia pendidikan sepertinya sudah melekat dalam hati Wasumi, salah satu pensiunan PNS warga Desa Sukatani, kecamatan Kalianda, Lampung Selatan tersebut.

Sebelum pensiun dia telah membangun Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang dipersiapkan sebagai ladang pengabdiannya. Ia berprinsip selagi mampu, akan terus abdikan diri di dunia pendidikan agar tetap  bermanfaat buat orang lain.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA
Wasumi,pengelola PKBM Satu Nusa Lampung Selatan

Wasumi pensiun tahun 2016, dan sebelum pensiun di tahun 2014 sudah mendirikan lembaga PKBM. PKBM Satu Nusa dengan  layanan, Paud, paket A, Paket B, Paket C, Life skill atau kecakapan kursus komputer dan rias penganten.

BACA JUGA :  Petugas Kebersihan Pasar di Lamsel, Tiga Bulan Belum Terima Honor

“Saya tanamkan seluruh peserta didik bahwa semua memiliki kesempatan sama. Kalian bukan putus sekolah, karena kegagalan itu adalah sukses tertunda, harus semangat, solusinya ada di PKBM satu Nusa untuk melanjutkan masa depan,”tukasnya.

PKBM Satu Nusa memiliki beragam pilihan dari keterampilan Rias penganten, komputer. Saar ini secara global anak didik tahun ajaran 2019-2020 sebanyak 275 terdiri dari paket A, B, dan Paket C.

“Yang ujian tahun ini 107 paket C . Paket B 32, paket A 12 orang,”jelasnya

Sementara untuk fasilitas sendiri PKBM Satu Nusa memiliki  30 unit komputer, gedung sendiri.”Masa depanmu masih cerah kedepan, kalian dari sini mendapatkan keterampilan, supaya bisa sebagai tongkat estafet untuk kedepan, mencari kehidupan yang layak,” Ucap Wasumi

BACA JUGA :  Pemkab Lamsel, Bedah Rumah 650 Unit di 2019

Metode pembelajaran di kesetaraan ini banyak, bisa daring, online, tutor kunjung ke rumah, tugas mandiri, tidak harus pertemuan di lembaga,

Biasanya ada pembelajaran Sabtu-Minggu. Tapi saat ini dia menjelaskan proses belajar mengajar dihentikan memgikuti surat edaran gubernur terkair wabah virus corona atau covid-19. (En)