Lampung

Budidaya Udang di Lamtim Harus Tinggalkan Cara Tradisional

×

Budidaya Udang di Lamtim Harus Tinggalkan Cara Tradisional

Sebarkan artikel ini

LAMTIM – Menteri Edhy Prabowo, mendorong nelayan di wilayah Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur, dalam budidaya perikanan terutama udang harus diintensifkan. Namun tetap mempertahankan alam.

Ia juga menjanjikan pembinaan guna memperkuat pelaku budidadaya perikanan seperti tambak untuk lebih maju. Sehingga bisa meningkatkan produksi perikanan.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

“Lampung memiliki kedekatan dengan Jakarta, tentu ini peluang. KKP akan melakukan pembinaan secara intensif. Dan ini harus didukung seluruh steakholder,” ungkap Edhy Prabowo di Kampung Nelayan Desa Margasari, Lamtim, Minggu (19/7/2020).

Dia meminta nelayan bisa mempertahan pengelolaan mangrove dalam budidaya perikanan. Karena antara mangrove dan perikanan bisa dilakukan bersamaan seperti budidaya kepiting, ikan kakap putih atau udang windu.

BACA JUGA :  Tokoh Lampung di Rantau Serukan Pemuda Bergerak, Tuntut Perbaikan Infrastruktur Jalan Lamtim

Menurutnya budidaya vanem di Labuhan Maringgai harus mendapat perhatian khusus. Dia mengaku prihatin dengan luasnya lahan tambak tapi produktivitas kecil, tentu harus ditingkatkan.

“Disini ada juga tambak udang vaname, meskipun bukan asli Indonesia tapi potensinya pasar dunia sangat besar. Tapi saya lihat panen tambak diluar areal satu hektar hanya keluar 500 Kg, Artinya ada yang salah, hal itu akan jadi perhatian KKP,”tegas dia.

Dia mengajak para pembudidaya udang secara tradisional di Desa Margasari beralih ke pengelolaan intensif agar hasil panen udang lebih maksimal. Sehingga bisa Menghasil 10 kali lipat daripada yang diproduksi seperti selama ini.

Lebih lanjut dikatakan bahwa terkait permodalan, para pembudidaya dapat meminjam dana melalui Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (BLU LPMUKP) yang dimiliki KKP RI.

BACA JUGA :  Kasus Corona di Lampung Sudah Tembus 11.936

“Bunganya kecil hanya tiga persen, dan hasilnya semua milik petani, ” ujarnya.

Dia menegaskan bahwa program KKP ke depan, dalam bidang budi daya perikanan adalah memanfaatkan lahan yang sedikit tapi produktif.

Saat ini sambung Menteri Edhy, udang vaname sangat diminati dunia apalagi potensi negara saingan seperti India yang memilikinya potensi hasil besar tengah menerapkan lockdown.

“Potensi Indonesia untuk merebut pasar udang dunia saat ini memiliki potensi yang besar,”tandasnya.

Menteri Edhy, dalam kunjungannya di dampingi langsung Guebrnur Lampung Arinal Djunaidi, Kapolda Lampung Irjen Ariadi Purwanto, Danrem 043 Garuda Hitam Lampung, Brigjen Totok Jumariono, Bupati Lampung Timur Zaiful Bokhari, Kapolres Lampung Timur AKBP Wawan Setiawan, dan Dandim 0429 Lampung Timur Letkol Kav Muhammad Darwis.

BACA JUGA :  Arinal Pimpin Pemusnahan Barang ilegal Senilai Rp7,298 Miliar

Setelah meninjau tambak udang vaname dan berdialog, Edhy Prabowo melakukan tanam mangrove di objek wisata mangrove Sekar Bahari, dan bertemu dengan para nelayan. (Kandar)