LAMPUNG – Pemerintah Provinsi Lampung mengajak seluruh masyarakat bersama sama menyelamatkan lingkungan melalui Gerakan Indonesia Bebas Sampah dengan pengelolaan sampah yang baik.
Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim (Nunik) saat menghadiri puncak World Cleanup Day Indonesia Tahun 2020 Regional Provinsi Lampung, di Lapangan Kalpataru, Kecamatan Kemiling, Sabtu (19/9/2020).
“Di momentum ini kita ingin menyampaikan kepada publik ayo peduli lingkungan, ayo sama-sama berkolaborasi turun tangan semua dalam pengelolaan sampah untuk penyelamatan lingkungan kita,” ujar Wagub Nunik.
Aksi bebersih dan pilah sampah terbesar di dunia ini rangkaiannya telah dilaksanakan sejak 12-19 September 2020. Terdapat 36 komunitas dan organisasi di Provinsi Lampung yang tergabung.
Nunik mengatakan seluruh masyarakat agar bergandengantangan bersama untuk memastikan keselamatan lingkungan yang sehat dan bersih dari sampah.
Ini juga menjadi target Indonesia bersih dan bebas sampah tahun 2025 melalui pengelolaan sampah yang baik.
“Dan ini harus segera kita mulai. Kita harapkan ini menjadi motivasi bagi generasi muda kita agar sadar akan pentingnya penyelamatan lingkungan dari sampah,” katanya.
Menurut Nunik, tidak ada satu pun yang tidak bisa berperan dalam gerakan ini. Masyarakat juga bisa ikut terlibat dalam pemilahan sampah yang bisa menjadikan sampah memiliki nilai positif.
“Seperti sampah organik kita kembalikan kepada alam sebagai pupuk dan yang non organik yakni sampah plastik bisa di daur ulang. Pentingnya kebersamaan dalam isu lingkungan ini menjadi kata kunci,” ujarnya.
Nunik mengatakan generasi sekarang harus meninggalkan hal yang baik bagi generasi penerus salah satunya tentang keberlangsungan lingkungan.
“Saya senang karena anak muda peduli isu sampah ini merupakan hal yang istimewa. Kita bisa berkolaborasi bersama untuk memastikan lingkungan kita bersih dan sehat dari sampah,” katanya.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Lampung Murni Rizal mengatakan gerakan serentak bebersih dan pilah sampah ini diikuti oleh seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung.
“Provinsi Lampung responnya sangat baik untuk mengikuti kegiatan ini,” ujar Murni.
Murni menjelaskan ke depan diharapkan para generasi muda dan komunitas yang tergabung dalam gerakan ini, kegiatan bersih-bersih sampah diarahkan sebagai agenda rutinitas.
“Keberadaan aksi bersih-bersih ini jangan hilang setelah kegiatan ini saja tetapi harus dilakukan terus menerus sebagai rutinitas,” katanya.
Selain sebagai upaya mengurangi sampah, Murni menyebutkan juga agar munculnya wirausaha muda kreatif yang nantinya mampu mengolah sampah menjadi sesuatu yang bernilai jual.
“Selain sampah itu berkurang dan terangkut ke tempat pembuangan akhir, juga kita harapkan kontribusi mereka ini bisa nyata artinya sampah plastik bisa dibuat kerajinan atau diurai menjadi pupuk yang memiliki nilai jual,” ujarnya.
Selanjutnya, kata Murni, para wirausaha nantinya bisa bekerjasama dengan OPD terkait bagaimana agar sampah itu bisa dikelola dengan baik, memiliki nilai jual dan memiliki pangsa pasar.
“Kita bisa bekerjasama dengan OPD terkait seperti lingkup pertanian dan perdagangan, agar bagaimana misalkan proses komposting dan setelah menjadi pupuk ada yang membeli. Termasuk dikerjasamakan dengan Dinas Koperasi dan UKM serta sampah yang dijadikan kerajinan kita arahkan ke Dekranasda, jadi perlu koordinasi yang baik,” katanya.
Murni menyebutkan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Lampung sendiri juga adanya pelatihan untuk kewirausahaan pengolahan sampah.
“Di kantor kami, mereka kita arahkan kepada hasil kerajinan dari kreativitas bank sampah ataupun dari pengurangan sampah itu sendiri hingga menjadi nilai jual,” katanya.(Adpim)