Megapolitan

MDMC Kecam Aksi Refresif Aparat Tembaki Ambulance Muhammadiyah

×

MDMC Kecam Aksi Refresif Aparat Tembaki Ambulance Muhammadiyah

Sebarkan artikel ini

JAKARTA – Lembaga Penanggulangan Bencana PP Muhammadiyah atau Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) menyebut ada empat relawannya yang jadi korban kekerasan oknum petugas kepolisian dalam demo menolak Omnibus La UU Cipta Kerja di Jakarta, Selasa (13/10) lalu. 

Dalam keterangan tertulisnya, Sekretaris MDMC Arif Nur Kholis menyebut dugaan aksi represif aparat itu terjadi di sekitar kantor PP Muhammadiyah di Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Saat itu anggota relawan tengah melakukan pemantauan sebagai bentuk antisipasi bila terdapat demonstran yang memerlukan penanganan medis.

Kejadian itu, kata Arif, terjadi selepas magrib di depan Apartemen Fraser Menteng yang bersebelahan dengan kantor PP Muhammadiyah. Saat anggota relawan turun ke jalan untuk melakukan tugasnya, tiba-tiba rombongan anggota reserse Polda Metro Jaya datang dari arah Hotel Treva Cikini.

BACA JUGA :  Cegah Salah Persepsi, Arinal segera sosialisasikan UU Cipta Kerja

Kemudian rombongan polisi tersebut langsung menyerang relawan MMDC dan juga beberapa warga yang ada di halaman apartemen.

“Empat orang relawan MDMC yang bertugas dengan seragam bertuliskan ‘Relawan Muhammadiyah’ ditabrak dahulu dengan motor oleh polisi, kemudian dipukul. Setelah terjatuh diseret ke mobil sambil dipukul dengan tongkat dan ditendang,” kata Arif dalam pernyataan pers nomor 419/1.16/C/2020 pada Rabu (14/10/2020).

Melihat hal tersebut beberapa relawan MDMC lain berhasil meminta polisi menghentikan tindakan kekerasan itu. Keempat relawan tidak jadi diamankan aparat dan kemudian diberikan penanganan medis oleh tim kesehatan Muhammadiyah.

“Saat ini empat orang relawan yang berasal dari MDMC Bekasi tersebut dilarikan ke RSIJ Cempaka Putih untuk ditangani lebih lanjut,” kata Arif.

BACA JUGA :  Revitalisasi Pemukiman Warga di Pasar Gembrong Dimulai

MDMC meminta aparat kepolisian untuk tetap bekerja secara profesional dalam melindungi relawan yang turun membantu demonstran.

Kendati demikian, Arif juga meminta kepada anggotanya untuk tidak terprovokasi yang bisa menimbulkan kericuhan baru di tengah pandemi ini.

“Kami menyesalkan terjadinya insiden dan meminta penjelasan dari Polda Metro Jaya atas terjadinya insiden tersebut,” pungkasnya. (ar)