BEKASI – Berbeda dari biasanya, peringatan Hari Santri Nasional 2020 di Kota Bekasi tahun ini tanpa gelar pawai ta’aruf dengan turun ke jalan. Peringatan hanya digelar di masing-masing tempat Ponpes.
“Hari Santri 2020 unik, karena Pandemi Covid-19, tidak ada giat pawai turun ke jalan. Biasanya setiap tahun ada giat besar terpusat di islamic center jalan A. Yani,”kata Ustadz Ruston Nawawi, forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kota Bekasi, kepada Cendana News, Kamis (22/10/2020).
Dikatakan bahwa jumlah Pondok Pesantren yang tergabung dalam FKPP ada 116 ponpes. Setiap peringatan hari santri minimal satu pondok membawa seratusan orang untuk mengikuti pawai atau giat dalam memeriahkan hari santri.
Menurutnya peringatan hari santri sebagai wujud syukur dengan melakukan pawai ta’aruf berkeliling dan berbagai perlombaan dilaksanakan. Tapi tahun ini jelasnya kegiatan tetap dilaksanakan tetapi di wilayah pondok pesantren masing-masing.
“Banyak perlombaan peringatan hari santri sekarang dilakukan di tempat pondok masing-masing. Berbagai perlombaan dilaksanakan seperti olahraga atau lainnya kaitan dengan pelajaran santri, biasanya dibuat antar santri”papar Ustadz Ruston, juga sebagai panitia giat setiap tahunnya.
Dia memastikan semua giat perlombaan di pondok pesantren tetap memakai protokol kesehatan bentuk penghormatan terhadap anjuran pemerintah yang terus berjuang berjibaku menangani korona.
Ditetapkannya hari santri adalah bentuk apresiasi kepada para ulama dan pejuang yang ikut berjuang ketika ditetapkan sebagai hari santri.
Hal senada juga disampaikan Ushtuchri, pengasuh Ponpes An-Nur, bahwa tahun ini suasana berbeda dari sebelumnya. Namun demikian di setiap Ponpes tetap menggelar istigosah mendoakan perbaikan bagi Indonesia.
“Seperti di Ponpes An-Nur sendiri selain Perlombaan mengisi hari Snatri Nasional juga, ada pelaksanaan istighosah oleh santri sendiri. Memang tidak ada pawai ta’aruf seperti tahun sebelumnya,”jelas dia.
Dia juga mengaku antusiasme dalam rangka memperingati hari Santri Nasional tahun ini begitu luar biasa. Artinya semua orang sudah mengakui dan ini harus menjadi perhatian pemerintah pusat.
“Dulukan banyak ditentang, hanya milik tertentu saja hari santri. Tapi sekarang sepertinya sudah mulai diterima, dan ini tentu kemajuan. Harapannya kedepan bisa memberikan dampak positif bagi pesantren dan santrinya sendiri,”ujarnya.
Pantauan di lapangan di berbagai pondok pesantren di Kota Bekasi, mengisi peringatan hari santri dengan beragam kegiatan positif, dair lomba kajian kitab, hafalan, lomba masak dan lainnya sebagai bentuk pendidikan karakter kalangan santri sendiri. (