BEKASI – Kota Bekasi, Jawa Barat menjadi satu dari delapan Kota dan Kabupaten yang dinilai layak memiliki creative hub di Jawa Barat.
Terkait hal tersebut,Dinas Pariwisata dan Budaya Kota Bekasi bersama tim Bekasi Creative Hub berinisiatif untuk menyelenggarakan program pelatihan sekaligus silaturahmi bagi pelaku-pelaku ekonomi kreatif dengan tajuk Bekasi Creative Capacity Building 2020.
Melalui proses registrasi terbuka dan registrasi kecamatan, animo masyarakat terhadap program yang baru pertama kali diadakan ini ternyata luar biasa.
Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata Disparbud Kota Bekasi Yacub Ardiansyah, S.E. mengungkapkan jumlah pendaftar yang mengisi formulir mencapai lebih dari 1400 orang.
“Ada dua komponen pendataan. Dari bitly dan kecamatan. Responden sampai 1400 lebih. Akhirnya dipilih 80 yang mewakili 17 subsektor. Karena Covid kita maksimalkan supaya kerumunan tidak terlalu lama seperti pesan Pak Walikota untuk menjaga jarak,” jelas Yacub saat ditemui di lokasi acara, Hotel Merapi Merbabu (18/11).
Tujuh belas subsektor yang dimaksud mencakup aplikasi, arsitektur, pengembangan permainan, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, fashion; film, animasi, dan video; fotografi, kerajinan tangan, kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa; TV dan radio.
Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Kota Bekasi Drs. Tedi Hafni Tresnadi, M.Si menerangkan potensi masif usaha ekonomi kreatif di Kota Bekasi.
“Dilihat dari segi jumlah orang maupun jenisnya, ekonomi kreatif Kota Bekasi sangat banyak. Hal ini menjadi potensi yang sangat positif bagi pengembangan kota, terlebih dengan dibangunnya gedung Bekasi Creative Center Pemuda di Lapangan Multiguna yang harapannya mampu menampung para kreator dan beroperasi tahun 2021 nanti.
Soal outcome acara, selain memetakan dan mengetahui kondisi terkini ekonomi kreatif Kota Bekasi, kami ingin terjalin komunikasi positif antara sesama pelaku usaha yang menumbuhkan kerja sama, pertukaran ilmu, dan pengalaman yang berharga,” kata Tedi serius.
Guna memenuhi ketentuan protokol kesehatan, peserta dibagi ke dalam 4 kelas yang masing-masing terdiri dari 20 orang. Secara bergiliran, mereka menerima materi sekaligus diajak berkreasi oleh 8 pembicara yang berasal dari unsur Bekasi Creative Hub, Dewan Pengawas Kreasi Jabar, Pemuda Pelopor Patriot, dan tokoh-tokoh kompeten di bidang design thinking, business, digital marketing, dan ekonomi kreatif.
Para peserta terpilih secara umum menyampaikan apresiasi dan kepuasannya.
“Alhamdulillah ketika berada di kelas, ilmu bertambah banyak dan saya dapat teman-teman yang humble banget seperti saudara,” komentar Ikhwal Rizki dari Kita Punya Project, perwakilan sektor desain produk disela waktu istirahat.
Pemenang kreator logo HUT Kota Bekasi ke-21 Agus Hendrawan dari Kreatif Online Store (KIOSTO) menyoroti konten program. “Acaranya diatur dengan sangat baik. Walaupun waktunya terbatas, namun materinya padat dan daging semua. Mantab…”
Untuk ke depan, pemilik Muamalah untuk Anak Tri Aditya Respati yang pernah menjadi nominasi ilustrasi buku terbaik dalam ajang Islamic Book Fair mengangankan Kota Bekasi menjadi New London. “Kita perlu mengawal realisasi creative hub agar Bekasi dikenal sebagai the New London, tempat dilahirkannya unicorn-unicorn baru yang mendunia,” ucapnya bersemangat.
Program Director Bekasi Creative Hub Abi Sutanrai, S.Ars. menandaskan seluruh harapan teman-teman pelaku ekonomi kreatif ditampung dan jadi bahan pertimbangan.
“Kita akan membuat program-program luar biasa lainnya yang melibatkan para pelaku ekonomi kreatif. Kita akan wadahi kolaborasi, langsungkan gelar produk, dan tahun 2021 memperluas calon pembeli, baik secara offline maupun online. Ini ditambah program Naik Kelas untuk meningkatkan kapasitas diri peserta,” jelas Abi mengenai rencana Bekasi Creative Hub di masa mendatang.
(Nugie)