Scroll untuk baca artikel
Pertanian

Kelangkaan Pupuk Subsidi di Lampung Terjadi Disejumlah Wilayah

×

Kelangkaan Pupuk Subsidi di Lampung Terjadi Disejumlah Wilayah

Sebarkan artikel ini

LAMPUNG – Kelangkaan pupuk masih terjadi di sejumlah wilayah Lampung, meliputi wilayah Tanggamus, Lampung Timur dan Lampung Selatan. Padahal saat ini sudah dipermudah dengan mekanisme kartu tani.

Para petani di wilayah tersebut masih mengeluhkan kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi jenis urea, dan NPK padahal saat ini sejumlah wilayah memasuki musim rendeng 2021.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Seperti di Lampung Timur, mayoritas petani padi di wilayah Batanghari dan Sekampung, mengaku susah mendapatkan Pupuk Subsidi. Hal serupa juga terjadi di Kecamatan Sekampung Udik, Jabung dan Margasekampung.

Salman petani jagung di Lampung Timur, menyatakan bahwa kondisi pupuk subsidi di wilayahnya masih langka dan belum ada tanda-tanda di agen sudah tersedia.

BACA JUGA :  Kementan Sarankan Petani Budidayakan Komoditas Kacang Hijau

Ketua Kelompok Tani Karya Tani Desa Pematangbaru, Ramli. Dia mengaku dalam beberapa hari terakhir kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi jenis urea dan NPK. Sedangkan, tanaman padi miliknya sudah berusia 25 hari setelah tanam (HST).

“Sudah beberapa hari ini saya bolak balik ke Kios Sinar Harapan yang ditunjuk sebagai penyalur pupuk bersubsidi di desa kami. Tapi, hingga saat ini stok di kios itu belum ada. Padahal, tanaman padi sudah waktunya di pupuk yang pertama,” kata dia, dilansir dari Lampung Pos Jumat, 5 Februari 2021.

Akibat keterlambatan itu, kata Ramli, dirinya bersama petani lainnya khawatir kualitas tanaman padi menjadi kurang. Batang padi diyakini tidak dapat tumbuh lebih subur sehingga kurang menghasilkan bulir padi secara maksimal.

BACA JUGA :  Komite Nawacita Resmi Laporkan Kepsek SMK Negeri 1 Kobar

Sementara itu, Pemilik di Desa Peniangan Marga Sekampung, membenarkan adanya keterlambatan distribusi dari pihak distributor. Akibatnya, dirinya belum bisa menyalurkan pupuk ke kelompok tani.

“Memang belum ada pasokan pupuk di gudang. Pihak Distributor memang belum mengirim. Coba tanya dengan kios lain,” kata dia.

Sementara DPRD Kabupaten Tanggamus, menduga kelangkaan pupuk di wilayahnya ada sinyal permainan oknum tertentu dalam pendistribusiannya. Karena harusnya petani sudah tergabung dalam kelompok tani dapat dengan mudah mengakses pupuk saat mereka membutuhkan.