Scroll untuk baca artikel
Kabar Desa

Bantuan Program Jambanisasi di Pekon Kalisari Setengah Hati, Begini Kisahnya

×

Bantuan Program Jambanisasi di Pekon Kalisari Setengah Hati, Begini Kisahnya

Sebarkan artikel ini

TANGGAMUS – Warga Pekon Kalisari, Kecamatan Wonosobo , Kabupaten Tanggamus , Lampung, mengaku kecewa atas realisasi fasilitas pada peningkatan jamban/WC bagi keluarga miskin di wilayahnya.

Pasalnya, melalui anggaran Dana Desa Tahun 2020 yang cukup fantastis, banyak bantuan yang tidak bisa dilaksanakan oleh warga penerima, karena memberikan bantuan setengah hati. contohnya, ada warga hanya diberi cincin untuk septic tank , tapi penunjang lainnya seperti kloset, semen, pasir dan pipa tidak diberi.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Bahkan warga yang telah dibuatkan septic tank, tapi tidak terhubung dengan kloset. Hal lainnya dalam program kegiatan ODF juga tidak memaksimalkan warga Pekon Kalisari, untuk pembuatan materialnya semua dikerjakan di luar pekon setempat.

“Bantuan material untuk program ODF (Open Defecation Free) seperti cincin untuk septi tank, sebanyak empat buah tidak bisa dimanfaatkan, karena tidak dilengkapi material lainnya” ungkap Diran, warga Dusun 1 Pekon Kalisari, kepada Wawai News , Sabtu (6/2/2021) ).

BACA JUGA :  GP Ansor-Kemendes PDT Jalin Kerja Sama

Dikatakan jika material bisa komplit mereka yang mendapat bantuan bisa melakukannya sendiri untuk pemasangannya. Tapi hanya cincin saja, pemasangannya bagaimana, pipa dari kloset untuk mengalir ke tangki septi bagaimana caranya?

Menurutnya pemerintah pekon dalam memberikan bantuan program ODF kepada warganya tidak setengah hati, sebab walau dibikinkan septic tank , Diran tidak diberikan semen dan paralon maupun klosetnya.

“Percuma, paralon gak ada, kloset gak ada, di tempat lain, saya denger dapatnya komplit, kitd ini kan orang gak punya, suruh beli semen, beli ini, beli itu, ga ada duit” bebernya.

Diran juga menyayangkan pemerintah pekon tidak memberdayakan warga setempat dalam pembuatan cincin untuk septic tank . Semua pembuatan material tersebut dikerjakan diluar Pekon Kalisari.

“Sementara kami berharap sebagai warga pekon Kalisari bisa diberdayakan dalam program dana desa seperti pembuatan cincin untuk alat septi tank, atau lainnya. Membuat cincin begitu kami juga bisa asal ada materialnya. Tapi ini, dikerjakan semua dari orang luar pekon, karena yang ngeborong kerjaannya orang . luar, “katanya.

BACA JUGA :  Mendes Klaim Dana Desa Telah Dicairkan Hingga 92,93 Persen

Kondisi tersebut juga oleh Sumiyati warga Dusun 1 Pekon Kalisari. Dikatakan bahwa pekon pemerintah hanya membangunkan septic tank, begitupun pekerjanya diambil dari luar pekon Kalisari.

“Ya cuma dapet ini, septic tank, klosetnya kan saya udah punya, tapi kalau gak ada klosetnya ya dikasih juga, tapi kan kita udah punya” tandasnya.

Saat dikonfirmasi ke Pemerintah Pekon Kalisari, Haryono selaku Kaur Perencanaan mengatakan bahwa dirinya bukan sebagai panitia pada kegiatan tersebut.

“Ya, ada mas, itu banyak titiknya, ada ratusan lebih itu, kebetulan bukan saya panitianya” katanya

Lebih lanjut Haryono mengatakan, bahwa memberikan bantuan WC pada warga tergantung dari kebutuhan.

“Tahun 2019 memang udah, tapi tahun 2020 kemaren dituntut 100 persen untuk ODF nya, maka kalau yang gak ada septic tank, ya di kasih, dan kalau gak ada kloset ya dikasih kloset, kalau yang nol persen, semuanya kita kasih, septic tank nya kita pasang “ungkapnya

BACA JUGA :  Mantan Pj Kakon Martanda Banyak Tinggalkan Masalah Penggunaan Dana Desa 2020

Terkait tulang yang dikerjakan, Haryono membenarkan bahwa tukangnya dari pekon lain, tapi untuk pemasangan kloset, warga yang menerima bantuan.

“Kalau pasangan klosetnya, swadaya dari yang dibantu, tapi kalau septic tank, tukangnya yang pasang, dari Banjar Sari, pokoknya yang nyuplai itu lah, si suaminya Buk Gun, Kepala Pekon Banjar Sari” tandasnya.

Sementara anggaran bantuan fasilitas WC untuk warga miskin atau penyelenggaraan pekon siaga kesehatan di Pekon setempat sangat fantastis yaitu sebesar Rp 138.785 juta

Kloset Jongkok 49 buah Rp7,595 juta, Pipa Paralon 2,5 inc 57 buah Rp3,990 juta, Pipa L 2,5 “inc 57 Buah Rp1,425 juta, Gorong-gorong bulat 604 buah Rp105,7 juta, Penutup Gorong- gorong 151 buah Rp7.550 juta dan Semen 155 Sak Rp11.625 juta.