BEKASI – Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Bekasi, Jawa Barat, Rizki Topananda menegaskan pelaksanaan Musyawarah Cabang (Muscab) ke-V di hotel Amarossa resmi atas perintah DPP dan DPW.
Hal tersebut menjawab terkait adanya dualisme pelaksanaan Muscab di wilayah Kota Bekasi. Dikatakan jika di tempat lain mengklaim adanya Muscab yang sama maka hal tersebut bukan atas perintah partai atau bisa disebut ilegal.
“Sebenarnya saya tidak mau menjawab hal lain, karena kami fokus menyelenggarakan kegiatan muscab yang ditetapkan oleh DPP dan DPW di hotel Amarossa,”tegas Rizki.
“Jika ada diluar sana informasi, apa saya ga mau tau apa lagi ikut campur karena proses yang dijalani menjalankan perintah partai,”timpal Rizki, usai dikukuhkan sebagai ketua DPC PKB Kota Bekasi periode 2021-2026, Minggu (7/3/2021).
Dikatakan bahwa saat ini, untuk komposisi pengurus jajaran tanfidz PKB Kota Bekasi, diisi oleh 90 persen anak muda sebagai jajaran pelaksana. Sedangkan para alim ulama yang dianggap sebagai orang tua ditempatkan di Dewan Syuro untuk membimbing dan mengingatkan pengurus Tanfidz yang didominasi kalang milenial.
Dalam kepengurusannya, Rizki mengajak siapa pun untuk bergabung. Tidak ada istilah bersebrangan diinternal partai. Karena untuk kebesaran PKB jangankan dianggap bersebrangan bahkan dari partai lain mau bergabung maka akan disambut dengan karpet merah.
Dia menilai selama ini, kerja politik PKB di Kota Bekasi vyang dirasakan PKB hanya hadir dipermukaan. tapi dibawah mesinnya mati pertama ditingkat akar rumput.
“Sekarang didominasi kalangan milenial, harapannya bisa menghidupkan mesin partai, dengan merangkul semua kalangan, seperti NU meminta arahan dan meminta bimbingan mereka,”tandasnya. (KOS)