Zona Bekasi

Gus Eri: Pergantian Ketua PKB Kota Bekasi, Harusnya Figur Lebih Baik?

×

Gus Eri: Pergantian Ketua PKB Kota Bekasi, Harusnya Figur Lebih Baik?

Sebarkan artikel ini
Gus Eri Mutawalli, Wakil Sekretaris DPC PKB Kota Bekasi,
Gus Eri Mutawalli, Wakil Sekretaris DPC PKB Kota Bekasi,

BEKASI – Pelaksanaan Muscab Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Bekasi, kian memanas.

DPP dan DPW PKB Jawa Barat, dianggap tangan besi. Tanpa mengedepankan sikap musyawarah dan kompromi sebagaimana sikap para ulama sebagai landasan dasar partai.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Diketahui, memanasnya agenda Muscab PKB Kota Bekasi bermula dari pergantian Ketua dari Ahmad Ustuchri yang secara mengejutkan digantikan oleh Riski Topananda dalam Muscab ke-V di hotel Amarossa.

Keputusan itu membuat Ketua Dewan Syuro PKB Kota Bekasi K.H Chudori Thohir Rohili menyatakan mundur dari partai. Sebelumnya Ketua DPC Ahmad Ustucri telah lebih dulu mengundurkan diri sebagai Ketua DPC PKB sebelum Muscab Ke-V digelar di hotel.

“Tentunya ada kekecewaan mendasar atas sikap DPP dan DPW PKB. Sehingga Ketua Dewan Syuro PKB Kota Bekasi, K.H Chudori Thohir Rohili mundur. Sebelumnya Ketua DPC PKB Ahmad Ustuchri sudah mengundurkan diri dari Ketua PKB,”ujar Gus Eri Mutawalli, Wakil Sekretaris DPC PKB Kota Bekasi, Selasa (9/3/2021).

BACA JUGA :  Bagus Nih Buat Pelajaran, Pj Bupati Bekasi Digugat Karena Angkat PNS dalam Jabat Pimpinan Tinggi Pratama

Dikatakan mekanisme pelaksanaan Muscab ke-V Ketua DPC PKB Kota Bekas tidak mmelibatkan pengurusan lama. Gus Eri merasa tidak  diajak musyawarah atau kompromi. Sehingga nama yang keluar tidak pernah di konfirmasikan. Nama ketua yang telah ditetapkan muncul tiba-tiba begitu saja.

Seharusnya sesuai mekanisme partai, mandataris Muscab dipegang oleh Ketua DPC yang telah ditetapkan di An-Nur. Tapi tanpa dinyana ada tempat lain membuat Muscab tanpa ada  pemberitahuan sebelumnya.

“Alasannya apa Muscab harus dipindah ke Amarossa sementara di An-Nur sudah menyiapkan tempat. Semua panitia telah bekerja keras, tapi tiba-tiba dipindah, tanpa ada pemberitahuan sebelumnya,”tukas Gus Eri.

Menurutnya, pergantian ketua dalam suatu organisasi sebentar hal biasa. Namun demikian tandasnya, tentu figur ketua harus yang lebih baik dari sebelumnya. Tidak seperti pergantian Ketua PKB di Kota Bekasi sekarang.

“Ketua DPC sekarang itu siapa? Kaderisasi PKB tidak pernah ada atau ikut, begitupun kepengurusan partai dari semua level baik ranting, DPC tidak pernah ada. Tapi tau-tau namanya muncul bahkan ditunjuk jadi ketua DPC PKB,”tuturnya.

Ia pun menanggapi terkait pengakuan Ketua PKB sekarang, yang mengakui dirinya selama ini ada dipengurusan PKB Kota Bekasi atau berkiprah di pengurusan tapi ditugasi sebagai Tenaga Ahli (TA) di DPR RI dari Fraksi PKB. Menurutnya TA itu bukan berarti dirinya ada di struktur partai.

BACA JUGA :  Pedagang Pasar Induk Cibitung Keluhkan Harga Lapak Kios

“Tenaga ahli itu misalkan saya kerja digaji. Sekarang kalo misalkan dia pengurus di DPC kemana selama ini, tidak pernah datang ke kantor DPC PKB. Artinya ketika jadi TA dia itu harus punya KTA, itu hal biasa jadi satu syarat agar lancar. Saya tegaskan dia bukan kader yang telah terproses apalagi ada dalam struktur. tenaga ahli itu digaji dan melamar sebelumnya,”ucap Gus Eri, menjawab soal pengakuan Ketua DPC PKB sekarang.

Lebih lanjut Gus Eri menyampaikan, bahwa dia tidak menapikkan hasil Muktamar di Bali. Namun tambahnya lagi, bahwa PKB ini partai ulama harusnya dengan cara arif ada musyawarah dilakukan. Adapun usulan nama bisa dikomunikasikan dengan DPC. Hal lain harusnya ada Pra Muscab seperti daerah lain, sehingga tidak terkesan sesuka hati saja.

BACA JUGA :  Ustuchri, Mengajak Pemerintah Tak Lupakan Guru Ngaji

“Semua sudah suka-suka mereka (DPP/DPW) saja, tangan besi, kita sudah coba komunikasi, kita ingin ada komunikasi dua arah. Tapi DPP dan DPW tetap kekeuh pada keputusan mereka,”paparnya.

Dikonfirmasi langkah selanjutnya atas Muscab PKB Kota Bekasi, Gus Eri mengaku masih menunggu dan mendengarkan aspirasi pengurus lainnya. Karena harus diketahui banyak pengurus di DPC yang lain belum mundur.

“Sementara tentunya kami tetap menahan diri tujuannya dari awal adalah, menjaga kehormatan partai. Tapi kami masih menunggu aspirasi pengurus lainnya,”jawab Gus Eri.

Disampaikan bahwa ada gejolak terjadi di An-Nur pada hari minggu saat pelaksanaan Muscab di Amarossa digelar. Banyak kader yang sudah terlanjur kumpul di An nur untuk mengikuti Muscab. Tapi acara diganti dengan silaturrahmi kader.

“Para kader senior banyak yang emosi, mereka sampai ada yang mengajak ke Hotel yang tengah melaksanakan Muscab, tapi Pak Ustuchri, terlihat jiwa besarnya, beliau terus meredam mereka, agar tidak berbuat sesuatu yang bisa menjatuhkan nama baik PKB sebagai partai santri,”pungkasnya. (Min)