WAWAINEWS – Truk Over Dimension Over Load (ODOL) selama ini masih jadi permasalahan di jalanan Indonesia.
Keberadaan kendaraan logistik tak patuh ketentuan berat dan dimensi itu berdampak pada rusaknya jalan. Dampak lainnya adalah menimbulkan kecelakaan lantaran bobot kelewat berat.
Fenomena ODOL tersebut, pengelola jalan tol mulai menerapkan sejumlah strategi untuk memberantas truk ODOL di jalan raya. Seperti apa sih sistemnya?
“Jadi umpama kalau lalu lintas di aglomerasi di Metro, itu tidak terlalu besar,” buka CEO Toll Road Business Group (ASTRA Infra) Kris Ade Sudiyono dalam Media Gathering Virtual, Rabu (8/12/2021).
Dikatakan bahwa fenomena ODOL memang kalau dilihat dominasinya, banyak terjadi di ruas-ruas dengan profil lalu lintas yang dominan kendaraan domestik.
“Kebetulan yang terjadi di ruas Tangerang-Merak, 25% dari total lalu lintasnya adalah kendaraan logistik. Ini menjadi percontohan bagi kita di 6 ruas tol yang lain, bagaimana kita memperlakukan dan mengawasi kendaraan-kendaraan over load over dimensi ini,” sambung Kris
Untuk memantau dan menindak truk ODOL, Kris mengatakan telah menguji coba sebuah sistem canggih yang bisa mengetahui keberadaan truk ODOL di jalan tol. Tapi untuk lokasinya memang masih terbatas di beberapa ruas.
“Di beberapa gerbang kita sudah pasang instrumen yang memungkinkan kita memonitor kendaraan ODOL tersebut. Lalu kami juga sedang melakukan uji coba, yaitu fasilitas instrumen yang memonitor kendaraan ODOL, tetapi tidak perlu berhenti. Kita menyebutnya instrumen pengendali ODOL tapi di main road, di jalan utama. Jadi mobil lewat seperti biasa, kita bisa ketahui ini ODOL atau tidak ODOL,” jelas Kris.