Nasional

Jelang Muktamar NU ke-34, Begini Pesan Rois Syuriah PWNU DIY

×

Jelang Muktamar NU ke-34, Begini Pesan Rois Syuriah PWNU DIY

Sebarkan artikel ini
Logo resmi Muktamar Ke-34 Nahdlatul Ulama (NU). Dok PBNU
Logo resmi Muktamar Ke-34 Nahdlatul Ulama (NU). Dok PBNU- foto doc

WAWAINEWS – Wakil Rois Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Dr. KH Ahmad Zuhdi Muhdlor sampaikan pesan penting kepada jajaran pengurus NU, menyambut Muktamar NU ke-34 di Lampung.

Dr. KH Ahmad Zuhdi Muhdlor mengajak seluruh pengurus Nahdlatul Ulama dari level ranting hingga PBNU untuk senantiasa menjaga martabat NU.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Selanjut Zuhdi menyampaikan untuk tidak membawa politik kekuasaan dan menolak money politik.

“Politik uang dan politik kekuasaan berpotensi merusak NU sebahai jami’iyyah diniyyah. Organisasi ini besar karena ulama yang mukhlis (ikhlas), bukan karena bergantung pada campur tangan kekuasaan politik uang,” tegasnya.

BACA JUGA :  KKP Mulai Lakukan Pendataan Penertipan Kabel Bawah Laut

Dikatakan ajang muktamar ke-34 diminta tidak membuka peluang intervensi negara atau parpol yang dapat memengaruhi keputusan muktamar.

“Hormatilah NU dengan cara terhormat. NU yang didirikan oleh Hadratussyaikh KH Hasyim Aya’ari itu bisa bertahan melintasi zaman, karena ketulusan para muassis (pendiri) ikhlas mendirikan gerbong kebangkitan ulama murni tanah air, untuk kejayaan Nusantara, untuk Islam yang cinta damai,” imbuhnya.

Zuhdi adalah Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi DIY tersebut juga menyatakan bahwa NU sama dengan ormas-ormas yang lain, akan tetapi khosois (kekhasan) NU adalah ulama yang merupakan pewaris Nabi.

Ia juga menegaskan jika Ulama merupakan pembawa risalah kenabian yang mengajarkan cinta Tanah Air, mengajari ibadah seperti ibadahnya Rasulullah, para sahabat, serta pengikutnya.

BACA JUGA :  KPK Resmi Tetapkan Edhy Prabowo Jadi Tersangka Suap Benur

Tidak hanya itu saja, pesan yang turut disampaikannya adalah mengenai agenda kebangsaan yang harus dipikirkan NU. Menurutnya masa depan NU adalah masa depan Indonesia, masa depan Islam Indonesia juga menjadi kaca benggala Islam dunia.(*)