Scroll untuk baca artikel
Internasional

Kim Jong Un Melarang Warganya Tertawa Sebelas Hari

×

Kim Jong Un Melarang Warganya Tertawa Sebelas Hari

Sebarkan artikel ini
Kim Jong Un
Presiden Korut Kim Jong Un - foto net

WAWAINEWS – Kim Jong Un, presiden Korea Utara secara resmi melarang warganya untuk tertawa selama 11 hari kedepan. Hal itu untuk tak merusak suasana duka.

Kim Jong Un melarang tertawa warga Korea Utara berkenaan dengan peringatan satu dekade kematian ayahnya, Kim Jong Il, yang jatuh pada Jumat, 17 Desember 2021.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Kim Jong Un melarang tertawa Warga Korea Utara melakukan kegiatan yang merusak suasana duka.

Dikutip dari Radio Free Asia, masa berkabung Kim Jong Il yang sebelumnya hanya berlangsung selama sepekan, tahun ini diperpanjang menjadi 11 hari karena dianggap spesial, yakni satu dekade.

BACA JUGA :  WOW…Gegara Gagal Mengatasi Banjir, 30 Pejabat Daerah di Korea Utara Ditembak Mati

Selama masa berkabung, pemerintah Korea Utara mengawasi pergerakan Warga dengan ketat.

Tidak hanya tertawa, Kim Jong Un juga Melarang Warga Korea Utara untuk meminum alkohol dan terlibat dalam kegiatan rekreasi atau bersenang-senang.

“Bahkan jika anggota keluarga kalian meninggal di masa berkabung, kalian tidak boleh menangis terlalu keras dan jasadnya hanya bisa dibawa setelah masa berkabung berakhir. Warga juga tidak bisa merayakan ulang tahun di masa berkabung,” ujar seorang Warga Korea Utara yang tak dapat diungkap identitasnya.

Warga tersebut juga mengatakan bahwa mereka dilarang untuk berbelanja bahan makanan pada hari perayaan tersebut.

Maka dari itu, Warga Korea Utara dilarang memperlihatkan apa pun selain kekhidmatan di depan umum demi memperingati hidup dan prestasi Kim Jong Il.

BACA JUGA :  16 Tim Masuk Fase Gugur, Inilah Daftar yang Lolos Knockout Liga Europa

Kepolisian Korea Utara telah melakukan persiapan masa berkabung ini sejak awal Bulan Desember.

Kepolisian diperintahkan untuk menindak Warga Korea Utara yang terlihat akan melanggar aturan-aturan tersebut.

Pemerintah Korea Utara pun memerintahkan perusahaan milik negara untuk mengurus warga kelaparan selama masa berkabung berlangsung.

Warga Korea Utara tentu saja mengeluhkan aturan ini.

Mereka mengaku aturan ini sangat menggangu aktivitas mereka dalam mengumpulkan uang dan mencari makan sehari-hari.(*)