WAWAINEWS – Penggerak gotong royong (PGR) normalisasi Kali Bekasi Srengseng Hilir (BSH) berharap penunjukan kembali Dani Ramdhan sebagai Penjabat (Pj) Bupati Bekasi memberi dampak positif bagi petani di wilayah utara kabupaten.
“Alhamdulillah Dani Ramdhan kembali ditunjuk sebagai Pj Bupati Bekasi. Kami berharap janji dana CSR yang dulu dijanjikan saat menjabat 2021 lalu bisa terwujud untuk normalisasi Kali BSH,” kata Jejen Jaenudin Koordinator PGR normalisasi Kali BSH di Utara Bekasi, Kamis (26/5/2022).
Jejen mengharapkan Pj Bupati Ramdhan kembali memberi perhatian khusus untuk normalisasi Kali BSH yang sempat tertunda setelah tidak lagi menjabat.
Ia pun mengingat bahwa ketika menjabat Pj menggantikan almarhum Bupati Bekasi Eka Supriatmaja, penggerak gotong royong telah membuat rekening khusus sesuai arahan Pj Bupati Dani Ramdhan.
“Tapi setelah diganti pada akhir 2021 lalu, kelanjutan pendanaan normalisasi Kali BSH tak jelas juntrungannya. Bahkan PGR sempat menarik sumbangan dari donatur secara sukarela, tapi tidak bertahan lama, “papar Jejen.
Sehingga lanjutnya dengan hadirnya kembali Pj Bupati Dani Ramdhan memimpin Bumi Swatantra itu harapannya dana CSR yang dijanjikan dulu bisa segera cair.
Adapun pengerjaan lanjutan normalisasi Kali BSH saat ini difokuskan dari Sukamanah menuju Ke Sukamulya sepanjang 5 Kilometer.
“Pengerjaan itu dimulai pada Senin lalu, bersamaan dengan pelantikan Pj Bupati Bekasi Dani Ramdhan, ” ucap Jejen Jaenudin.
Penunjukan Dani Ramdhan sebagai Pj Bupati Bekasi juga diapresiasi oleh pegiat lingkungan hidup Ahmad Ajad dengan harapan melanjutkan program yang digagas sebelumnya terkait lingkungan.
“Salah satunya terkait pembenahan lingkungan hidup, limbah industri yang mencemari kali dan infrastruktur lainnya, “tegas Mang Oye Ketua Harian KPA Ranting di Bekasi, Senin (23/5/2022).
Menurutnya sosok Dani Ramdhan, meski sebelumnya menjabat hanya hitungan bulan sebagai Penjabat Bupati. Tapi telah menunjukkan kerja nyata salah satunya adalah normalisasi kali Bekasi Srengseng Hilir (BSH) di wilayah utara Bekasi sepanjang 30 kilometer meskipun sempat tertunda setelah ia ditarik ke Provinsi. ***
