WAWAINEWS – Puluhan mahasiswa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dari Universitas Mitra Karya menggeruduk kantor Dinas Kesehatan Kota Bekasi di Jalan Kalibaru Timur, Harapan Mulya meminta kepala dinas dipecat, Kamis (30/6/2022).
Dinas Kesehatan Kota Bekasi dianggap gagal menekan peningkatan angka kasus DBD yang menjadi isu tahunan di wilayah setempat. Hingga kurun waktu 6 bulan terakhir telah memakan korban jiwa sebanyak 10 orang meninggal.
Mereka prihatin atas kasus DBD di wilayah Kota Patriot yang yang jumlah mencapai 1.475 Jiwa dalam kurun waktu enam bulan. Belum lagi saat ini angka Covid-19 di Kota Bekasi terus meroket.
“Dinas Kesehatan Kota Bekasi tidak peka terhadap isu tahunan ini. Padahal, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, angka DBD dalam kurung waktu satu tahun tidak setinggi tahun 2022 ini, yang baru mencapai bulan Juni,”ungkap Erik Julianto Koordinator Aksi, PMII Universitas Mitra Karya.
Aksi tersebut tegasnya bentuk protes untuk meminta pertanggung jawaban atas lonjakan DBD di Kota Bekasi kepada kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi. Ia menduga Pemkot Bekasi sengaja mempertahankan kepala dinas kesehatan padahal prestasinya nol.
“Kami banyak menerima aduan masyarakat dan hasil investigasi, banyak ditemukan masalah di Dinas Kesehatan, diantaranya adalah kasus DBD. Sebab itu, kami mendatangi Dinas Kesehatan untuk bertanggung jawab,” pungkas Erik.
Sementara itu, Ketua Komisariat PMII Universitas Mitra Karya, Rizky Yusa menduga Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Tanti Rohilawati tidak becus dalam bekerja, sehingga kurangnya perhatian kesehatan masyarakat di Kota Bekasi.
“Kami jumlahnya memang puluhan tapi membawa isu besar atas ketidakmampuan Dinas Kesehatan Kota Bekasi dalam mengendalikan kondisi di |Kota Bekasi dalam hal kesehatan. Ironis, pemkot Bekasi terkesan terus mempertahankan, kenapa?”tanyanya.
Menurutnya berbagai aksi dari berbagai elemen masyarakat dan mahasiswa telah digelar memprotes Kepala Dinas Kesehatan. Tapi sampai sekarang masih dipertahankan.
“Kami tegas meminta agar Kadiskes Kota Bekasi mundur, karena berdasarkan hasil kajian, terkait kasus DBD yang ada di Kota Bekasi, akibat kelalaian Kepala Dinas,”tandasnya.
PMII meminta agar segera menindaklanjuti terkait keresahan masyarakat yang diakibatkan oleh kurangnya perhatian pemerintah Kota Bekasi terhadap Kesehatan yang ada.
Apabila Kasus ini belom bisa teratasi oleh Dinkes Kota Bekasi lebih baik Kepala dinas kesehatan Kota Bekasi mundur dari jabatannya sebagai kepala dinas,” imbuhnya.
Adapun tuntutan mahasiswa antara lain:
1. Meminta Dinas Kesehatan Kota Bekasi untuk dapat bekerja serius sesuai tugas pokok dan fungsinya.
2. Meminta Dinas Kesehatan Kota Bekasi Serius Menangangi Kasus DBD yang melonjak tinggi.
3. Meminta Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi mundur dari jabatannya.