LampungPendidikan

Kepsek SDN 1 Sanggi usir wartawan, GMBI Tanggamus: dana BOS bukan uang warisan nenek moyang

×

Kepsek SDN 1 Sanggi usir wartawan, GMBI Tanggamus: dana BOS bukan uang warisan nenek moyang

Sebarkan artikel ini
Keadaan gedung SDN 1 Sanggi yang tidak terawat terlihat plafon jebol, foto: rsln, Rabu (7/12/2022).

WAWAINEWS – Ketua Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Distrik Tanggamus, Amroni mengecam kepala sekolah dan guru TKS arogansi di SDN 1 Sanggi, Kecamatan Bandar Negeri Semuong (BNS), Kabupaten Tanggamus, Lampung.

Menurut Amroni, oknum kepala sekolah bernama Assamin dan oknum guru TKS bernama Elyana di SDN 1 Sanggi seharusnya tidak berbuat arogan hingga mengusir wartawan saat akan konfirmasi di sekolah tersebut, hal itu tidak dibenarkan.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

BACA JUGA: Kepsek SDN 1 Sanggi Usir Wartawan, Sebut Dana BOS urusan Pribadi

“Seharusnya Assamin dan Elyana, itu tidak bersikap seperti itu, mereka kan guru, yang mendidik murid supaya bisa beretika dan bermoral terhadap siapa pun, nah ini kan, Assamin dan Elyana ini malah berbuat sebaliknya, tidak mencerminkan layaknya seorang guru” kata Amroni geram, Selasa (13/12/2022).

BACA JUGA :  Program Pemutihan PKB Kemungkinan Diperpanjang

Amroni menegaskan, tidak seharusnya oknum kepala sekolah tersebut berani mengusir wartawan dan mengatakan tidak punya hak untuk menanyakan dana BOS sampai-sampai mengklaim dana BOS urusan pribadi.

“Urusan pribadi dari mana?, emang uangnya uang warisan nenek moyangnya sehingga ga boleh ada yang tahu, itu kan anggaran yang disalurkan oleh pemerintah untuk operasional sekolah, sudah sepatutnya pengelolaannya itu transparan” tegas dia.

BACA JUGA: Konfirmasi dana BOS, Kepsek SDN 1 Sanggi Usir Wartawan

Amroni menambahkan, bahwa tujuan dana BOS agar sektor pendidikan di Indonesia lebih maju, maka di dalam pengelolan dana BOS harus transparan, bukan terkesan malah ditutupi seperti di SDN 1 Sanggi.

“Untuk oknum TKS yang mengaku wartawan, kalau memang begitu adanya patut kita pertanyakan kepada pihak Dinas Pendidikan, apakah Guru TKS atau P3K bisa dari profesi wartawan rangkap jadi guru P3K” imbuh dia.