Hukum & Kriminal

Warga Lamtim Babak Belur Dikeroyok, Kepala Dipukul dengan Patok, Rumah Dilempari Batu

×

Warga Lamtim Babak Belur Dikeroyok, Kepala Dipukul dengan Patok, Rumah Dilempari Batu

Sebarkan artikel ini
Korban pengeroyokan dan penganiyaan oleh tiga orang salah satu pelaku anak mantan Kades Bukit Raya, Marga Sekampung. Para pelaku masih bebeas berekliaran, Kamis 25 Juni 2024
Korban pengeroyokan dan penganiyaan oleh tiga orang salah satu pelaku anak mantan Kades Bukit Raya, Marga Sekampung. Para pelaku masih bebeas berekliaran, Kamis 25 Juni 2024 -foto kolase Jali

LAMPUNG TIMUR – Maman (49) babak belur karena dikeroyok tiga orang warga Desa Bukit Raya, Marga Sekampung, Lampung Timur. Korban seorang diri dikeroyok tiga pelaku hingga kepala bagian belakanga dipukul dengan patok kayu dan bogeman mentah tangan kosong pada dinihari.

Satu pelaku dari tiga pengeroyok itu, merupakan anak mantan Kepala Desa Bukit Raya, Marga Sekampung, Lampung Timur, diketahui bernama Iqbal. Para pelaku diduga dibawah pengaruh alkohol saat melakukan aksi pengeroyokan.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Terkait hal itu, Maman mengaku telah resmi melaporkan ke Polsek Marga Sekampung, Lampung Timur, pada 13 Juni 2024. Namun sampai sekarang pelaku pengeroyokan masih bebeas berkeliaran.

“Ada lima orang sebenarnya yang berkumpul jadi satu. Tapi dua hanya jadi saksi, tiga orang yang melakukan pengeroyokan dan pemukulan,”ungkap Maman kepada Wawai News, pada Kamis 25 Juli 2024.

BACA JUGA :  Klaim Lahan Berlanjut, Kades Gunungmulyo Ngaku Pekerja KGM lalu Laporkan Dugaan Pencurian

Pengeroyokan tersebut terjadi di tengah kampung, pada Sabtu 13 Juli 2024 sekira pukul 23.00 WIB. Kejadian pengeroyokan terjadi setelah Maman kembali dari Desa Sidorejo.

“Kejadian pengeroyokan terjadi di lapangan Desa Bukit Raya. Padahal sebelumnya, saya melihat di pinggir lapangan yaitu, Iqbal, Win dan Ferry, Adi Bendol, dan Adi, bahkan sempat berkumpul dan menegur”cerita Maman, kepada Wawai News Kamis 25 Juli 2024.

Dikatakan dia berinisiatif mampir, dan berbincang dengan kelima orang itu  saat mereka sedang duduk dan meminum-minuman keras jenis tuak. Maman mengakui sempat berhenti sebelum melanjutkan tujuan menuju desa Sidorejo.

Saat mampir tersebut, jelas Maman, dirinya sempat mengobrol, tapi Adi Bendol mengakui jika korban pemukulan merupakan tetangganya dan diminta terus melanjutkan perjalanan. Namun saat sampai di Desa Sidorejo Maman mengakui mendapat telpon melalui nomor Parti.

BACA JUGA :  Polisi Tangkap Pelaku Kekerasan Terhadap Wartawan di Pesawaran

“Sesampainya saya di desa Sidorejo, tak lama kemudian Adi Bendol menelpon ke Parti, pemilik warung tempat saya duduk. Kemudian, Parti memberikan handphone tersebut kepada saya yang telpon adalah Adi Bendol, saat itu Adi langsung bertanya terkait apa yang saya katanya saat mampir ketika mereka lagi minum tuak sama Iqbal,”ujarnya.

Maman, mendapat pertanyaan begitu dari telpon spontan menjawab tidak pernah berkata apapun ke Iqbal. Namun ditimpali Adi, bahwa dirinya sempat berkata ke Iqbal terkait harta. 

“Saya tidak berkata apa-apa, tapi disebut sempat bilang ke Iqbal tanya hartanya berapa,”ujarnya setelah itu telpon dimatikan dan pulang ke rumah.

Tapi sesampainya di tengah kampung tepat di Gapura Desa Bukit raya sekira jam 01.00 wib terjadi pengeroyokan. Maman mengakui dicegat oleh Iqbal, Adi Bendol dan Ferry.

BACA JUGA :  PARAH! Aktivitas Tambang Pasir Ilegal di Waway Karya Masih Terjadi

Ketiga pelaku langsung mendorong korban yang masih diatas sepeda motor hingga terjatuh.

“Saya sempat terjatuh, pelaku bernama Iqbal langsung memukul dengan menggunakan tangan dan patok kayu, pada kepala bagian belakang dan pinggul secara membabi buta,”ucap Maman.

Sedangkan Adi Bendol, memukul hanya menggunkan tangan pada bagian kepala kepala. Begitu pun Ferry memukul dengan tangan di bagian kepala di pukuli sampai saat tergeletak.

“Saya berlari meminta tolong ke warung nasi goreng milik Sutar, dan rame banyak sedang makan lalu saya melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Marga Sekampung,”ujarnya.***