PolitikZona Bekasi

Kampanye di Masjid, Pengamat: Pertanda Paslon RiSol Mulai Panik

×

Kampanye di Masjid, Pengamat: Pertanda Paslon RiSol Mulai Panik

Sebarkan artikel ini
Foto Kolase dugaan kampanye di Masjid Calo Wali Kota Bekasi Herkos
Foto Kolase dugaan kampanye di Masjid Calo Wali Kota Bekasi Herkos

BEKASI – Dugaan kampanye di tempat ibadah seperti di Masjid oleh pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Bekasi, Heri Koswara dan Solihin, dianggap bentuk kepanikan menghadapi elektabilitas rivalnya yang terus menanjak.

Pengamat politik Bekasi Akmal, menyebutkan dari hasil survey terakhir September – Oktober, yang dirilis LKPI posisi Heri Koswara- Solihin jauh tertinggal oleh Tri Adhianto – Haris Bobihoe yang unggul 53,7 persen, kemudian Heri-Solihin hanya 32,8 persen, dan Uu-Nurul 4,9 persen.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

“Elektabilitas jauh tertinggal seperti menjadikan Paslon Herkos-Gus Sholmelakukan berbagai cara kampanye salah satu dengan melakukan sesuatu yang ‘haram’ dengan melanggar norma aturan Pilkada, diwaktu yang tinggal hitungan hari ini,”ujar Akmal

BACA JUGA :  DUH! Kampanye Hitam di Masa Tenang Pilkada Kota Bekasi, Pelaku Ditangkap Begini Pengakuannya

Hal tersebut jelasnya, setelah muncul dugaan pelanggaran kampanye di rumah ibadah dilakukan oleh suami istri calon wali kota dan istrinya sendiri. Kedua pun kini sudah dilaporkan ke Bawaslu Kota Bekasi. Bahkan ada seluruh ruangan Mesjid dipenuhi spanduk RISOL, hingga ke lokasi mimbar imam saat memimpin shalat.

Namun jika dugaan kampanye di Mesjid terjadi, Akmal menyayangkan kenapa pasangan Heri -Solihin tidak mempertimbangkan dampaknya akan berpotensi membuat perpecahan antar umat.

“Dengan dalih apapun, itu tetap dilarang, meski dilarang pasangan ini tetap aja kampanye, padahal Heri Koswara sangat paham apalagi dia empat periode jadi anggota DPRD, berarti empat kali ikut pemilu, aturan dan larangan sangat tau, tapi kenapa di tempuh, ya karena posisi nya menurut saya karena hasil survey tertinggal jauh dari Tri Adhianto-Haris,” papar akmal

BACA JUGA :  Didaulat Duta Gugus Tugas, Ormas PP Bekasi Siap Perangi Covid-19

Adanya upaya laporan yang dilakukan oleh kelompok civil society, kata Akmal mudah mudahan menjadi pelajaran bagi semuanya bahwa melakukan yang dilarang aturan kampanye, itu adalah langkah menghalalkan segala secara dan tidak memberikan pendidikan politik yang bagus.

” Memasuki mesjid dengan dikemas ceramah agama, dan ujungnya mengkapitalisasi dirinya, itu tetap tidak etis. Kan belum tentu juga, umat Islam yang didatangi secara aliran keagamaan maupun kepartaian sejalan dengan Heri -Solihin. Nah, di dalam negara hukum, mari kita menaati hukum yang ada,” ujar Akmal.

Diketahui saat ini terkait dugaan kampanye di Masjid Herkos telah resmi dilaporkan ke Bawaslu Kota Bekasi. Begitu pun dengan istrinya telah dilaporkan mahasiswa ke Bawaslu Kota Bekasi.

Salah seorang mahasiswa, Rizal Maulana lakukan laporan ke Bawaslu Kota Bekasi atas dugaan pelanggaran kampanye yang dilakukan Heri Koswara didalam masjid Al-Wasilah, yang berlokasi di Jalan Pangkalan 2, Gang Blaung Rt 04/03, Kelurahan Cikiwul, Bantargebang, Kamis (10/10/2024).

BACA JUGA :  Pemerintah Daerah Harus Bersinergi Ciptakan Pemahaman Bersama Pemilu 2024

Sementara video cuplikan ibu-ibu yang diduga lakukan kampanye Calon Wali Kota, Heri Koswara dan Calon Wakil Wali Kota Bekasi, Sholihin didalam musholla Uswatun Hasanah yang berlokasi Kelurahan Jatimekar, kecamatan Jatiasih.

Menurut informasi yang didapat, dugaan kegiatan kampanye tersebut di gagas oleh istri Calon Wali Kota Bekasi, Heri Koswara yakni Nur Indah Harahap beberapa waktu yang lalu.

Atas insiden tersebut, Ketua Tri Adhianto Center (TAC), Farid Hardiman beserta relawan yang lain melaporkan hal tersebut ke Bawaslu Kota Bekasi atas dugaan pelanggaran kampanye.***