LAMPUNG – Sekubal atau juga dikenal dengan sebutan ‘Cupil’ di beberapa daerah di Lampung adalah salah satu kudapan legendaris. Dulu jadi hidangan hanya pada acara hari besar seperti prosesi acara adat Lampung saat hajatan pernikahan, khitanan atau pada saat datang idulfitri.
Cupil atau sekubal dulu biasanya banyak dibuat oleh nenek, itu pada saat menyambut perayaan hari besar idulfitri atau kumpul keluarga mengingat dalam proses pembuatan cupil itu sendiri membutuhkan waktu cukup lama lebih dari 8 jam, baru bisa dinikmati.
Tapi, ada keunikan tersendiri dari cupil ini, kudapan tersebut memiliki tenggang waktu lama dan masih bisa dinikmati bahkan tak jarang setelah lebaran idulfitri selesai pun 7 hari, biasanya cupil masih tersisa dan masih bisa dimakan, rasanya pun makin legit.
Provinsi Lampung, diketahui kaya akan budaya yang sampai saat ini masih terjaga terutama tradisi ada istiadat Lampung termasuk kuliner termasuk sekubal.
Sekubal merupakan makanan yang berbahan dasar ketan dan santan yang dibungkus daun pisang dan cara memasaknya dengan dikukus.
Proses pembuatan sekubal membutuhkan waktu yang sangat lama, yaitu delapan sampai sepuluh jam. Sekubal cocok disajikan bersama tape ketan dan biasanya ada seperti dicocol dengan Srikaya hingga menjadikan rasanya legit dan ketagihan.
Rasa gurih Sekubal mengenyangkan sehingga tak heran jika sering disajikan saat ada acara perayaan hari besar atau hajatan selain kudapan tradisional lainnya, seperti kue legit.
Tapi, sekarang tidak sedikit Sekubal jadikan bisnis dan dijual bebas, jadi kalian yang penasaran dengan sekubal tidak lagi perlu menunggu hari besar atau hajatan tertentu karena bisa pesan yang banyak di jual melalui online.
Hal tersebut adalah bagian dari pelestarian dari kuliner khas. Sehingga tidak sedikit dengan kemajuan teknologi, makanan tradisi itu pun banyak dikreasikan dengan agar bisa kekinian dengan varian pilihan rasa.
Penasaran ayo coba Sekubal khas Lampung, untuk rasa original dipastikan semua sama, karena bahan baku dan cara pembuatan sama.***