BEKASI – Anggota DPRD Kota Bekasi, dari Fraksi Golkar Solidaritas Sarwin Edi Saputra, menegaskan tekad sebagai wakil rakyat akan fokus memperjuangan terkait pendidikan dan kesehatan terutama untuk daerah pemilihannya.
Diketahui bahwa Politisi Muda Partai Golkar Kota Bekasi ini terpilih sebagai anggota DPRD Kota Bekasi pada Pemilu 2024 melalui Dapil Rawalumbu, Mustikajaya dan Bantargebang. Baginya terkait persoalan pendidikan dan kesehatan bukan hal baru.
“Persoalan kesehatan dan pendidikan itu sudah jadi fokus saya sejak belum jadi anggota DPRD Kota Bekasi. Setelah jadi wakil rakyat, tentu dua hal itu akan jadi fokus untuk diperjuangkan,”ungkap Sarwin Edi Saputra kepada Wawai News, Rabu 6 November 2024.
Dikatakan pada masa reses perdana 2024 yang selesai pada 3 November 2024 lalu, banyak warga mengadukan persoalan pendidikan dan penanggulangan stunting di beberapa titik saat dilaksanakan reses. Untuk itu ia memastikan akan memperjuangkan aspirasi terkait hal tersebut.
Menurutnya, saat reses perdana yang baru gelar itu, berbagai aspirasi dari warga yang hadir disampaikan, mulai dari kebutuhan pendidikan, infrastruktur, kesehatan, sarana dan prasarana olahraga, hingga permasalahan insentif posyandu juga dipaparkan.
Pada saat reses di Bantargebang, Sarwin sempat menyampaikan baru tahun 2024 ini akan segera dibangun SMP Negeri 59, tepatnya di ada di wilayah RW 08.
“Tapi, memang untuk SMA Negeri di Kelurahan Bantargebang memang belum ada. Hal itu pun jadi salah satu usulan warga yang saya tampung dan akan diperjuangkan,” ujar Sarwin.
Lebih lanjut dia menyampaikan di beberapa titik saat reses lalu, ia juga mendapat pengaduan terkait kekhawatiran persoalan stunting. Untuk itu dalam setiap kesempatan Politisi yang cukup aktif di media sosial ini pun meminta warga untuk melaporkan segera mungkin jika menemukan kasus tersebut.
Hal lain, Sarwin mengakui dalam setiap kesempatan bertemu warga baik di masa reses atau pun tidak, selalu memesankan agar orang tua melaporkan jika menemukan anak putus sekolah terutama karena masalah ketidakmampuan finansial.
“Saya pastikan bertanggungjawab untuk masalah pendidikan tidak akan ada yang putus sekolah, dan untuk kesehatan masyarakat, tidak akan ada yang ditolak baik rumah sakit swasta maupun RSUD,”tegasnya meminta warga melaporkan ke dirinya jika ada yang ditolak di rumah sakit.
Tak kalah penting, tegas Sarwin terkait insentif kader posyandu seperti era kepemimpinan sebelumnya. Sarwin berjanji akan memperjuangkan hak yang terbaik untuk mereka di lembaga legislatif agar disetujui oleh pemerintah Kota Bekasi.
“Insyaallah saya akan memperjuangkan insentif dari posyandu kembali, saya rasa anggota legislatif yang lain akan setuju permasalahan ini, karena posyandu sebagai garda terdepan harus diperhatikan,” pungkasnya.***