Scroll untuk baca artikel
Lintas Daerah

KDM: Urang Sunda Bisa Atasi Inflasi, Cukup Tanam Cabe di Pekarangan!

×

KDM: Urang Sunda Bisa Atasi Inflasi, Cukup Tanam Cabe di Pekarangan!

Sebarkan artikel ini
Dedi Mulyadi Gubernur Jabar

KARAWANG — Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, atau yang akrab disapa KDM, kembali melontarkan pemikiran khasnya yang menggabungkan filosofi tradisional urang Sunda dengan teknologi masa kini.

Dalam sambutannya di acara High Level Meeting (Pasamoan Agung) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Jawa Barat, Rabu (11/6/2025), KDM menekankan bahwa solusi pengendalian inflasi bisa dimulai dari halaman rumah!

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

“Urang Sunda mah ekonominya sederhana, saeutik mahi, loba nyesa,” celetuk KDM yang langsung disambut senyum para bupati dan wali kota yang hadir di Kantor Disparbud Karawang.

Menurut KDM, ekonomi tradisi bukan sekadar nostalgia masa lalu, tapi bisa menjadi kekuatan riil untuk menghadapi tantangan zaman, termasuk inflasi yang suka datang tanpa salam. Ia menyebut, dua hamparan karakter masyarakat Jawa Barat desa dan kotapunya potensi besar.

BACA JUGA :  BMPS: Masih Ada 20.944 Ijazah SMK di Kota Bekasi Tertahan, Tunggakan Operasional Rp80 Miliar

“Hamparan desa kudu jadi pusat produksi. Kota jadi pusat distribusi. Tapi inget, jangan sampai cabe harga naik, padahal di rumah aya tanah nganggur,” ujarnya sambil menunjuk pekarangan di sekitar kantor Disparbud.

KDM menyarankan masyarakat Jabar agar kembali memanfaatkan lahan kosong di rumah masing-masing untuk menanam kebutuhan pokok seperti cabai dan sayuran. Selain jadi solusi inflasi, bisa jadi terapi stres juga apalagi pas liat tagihan listrik.

“Naha teu leuwih hade tanam sorangan, tibatan tiap minggu komplen harga cabe? Digital mah penting, tapi tradisi kudu jalan. Ku AI bisa mantau cuaca, tapi ku leungeun sorangan cabe bisa dicokot langsung,” ujarnya dengan logat Sunda kental.

BACA JUGA :  KDM Kembali Pastikan Tak Akan Terima Parsel Lebaran IdulFitri

Tak hanya bertani dengan tangan, KDM juga mendorong warga agar melek digital. Ia bahkan menyarankan petani-petani mulai akrab dengan teknologi seperti artificial intelligence untuk bantu hasil pertanian lebih optimal.

“Negeri ieu teh pinuh ku kasempetan. Boga digital aya, boga tradisi ogé aya. Tinggal urangna weh, hayang gerak atawa hayang ngeluh bae,” kelakarnya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, Muhamad Nur, turut mengapresiasi gagasan KDM. Menurutnya, ekonomi tradisional mengandung nilai-nilai luhur yang patut dijadikan pegangan di tengah gempuran era digital.

“Ekonomi tradisi itu bukan kuno, tapi kunci. Ada semangat gotong royong, hemat, dan mandiri yang bisa kita tiru. Jangan semua diserahkan ke marketplace, cabe di e-commerce mah mahal atuh,” katanya sambil tertawa kecil.

BACA JUGA :  Kasus Dokter di RSHS, KDM: Pentingnya Bangun Kembali Kepercayaan Masyarakat

BI Jabar, lanjut Nur, siap mendukung dari sisi pendidikan. Petani-petani akan dibekali pelatihan agar lebih terampil, bukan cuma soal cangkul dan pupuk, tapi juga soal akses pasar digital.

“Petani Jabar harus naik kelas. Bukan cuma jago nanem, tapi juga jago jualan. Bisa panen di sawah, bisa jualan di Shopee,” ucapnya, disambut tepuk tangan peserta.***