Catatan Redaksi
wawainews.ID – KEMARIN, mereka berkumpul di Taman Purbakala, Desa Pugung Raharjo, Lampung Timur, membicarakan tentang Budaya, Seni, dan kemajuan Pariwisata melalui Festival Budaya. Satu pengakuan disebut: bahwa Lampung Timur adalah salah satu pusat peradapan sejarah yang harus dilestarikan.
Mungkin, membicarakan tentang Lampung Timur, di tengah gempuran budaya massa yang telah masuk jauh ke seluruh ruang kesadaran hidup kita, jelas bukanlah persoalan yang mudah. Bagi mereka yang berusia di atas 50 tahun, mungkin Lampung adalah sebuah kebanggan.
Baca Juga: Puluhan Tahun Jalan Raya Jabung – GSB, Rusak Parah
Semarak HUT Ke 20 Kabupaten Lampung Timur 2019, yang bertema Festival Budaya Tradisional di pusatkan di Lapangan Desa Pugung Raharjo Kecamatan Sekampung Udik, telah usai, 28/4/2019. Lalu apa yang dapat diambil bagi perbaikan Lampung Timur?
Ada yang terlupakan dan tidak disinggung adalah infrastruktur Jalan Raya yang hancur di kawasan Timur Lampung. Sementara disisi lain sang Bupati ingin memajukan potensi wisata dan menghidupkan Usaha Kecil Menengah (UKM) di wilayah berjuluk, Bumi Tuah Bepadun, Ibu Lupa semua rencana visioner itu, harus didukung infrastruktur memadai. Semarak Festival sudah berlalu dan berkesan bagi Sekappung Limo Migo yang dilibatkan.
Puluhan media, lokal dan nasional hadir untuk meliput semarak akbar Hut ke 20 Lampung Timur itu. Tapi mereka tidak bertanya soal infrastruktur, yang ada di wilayah Lampung Timur. Mereka lupa akan jalan raya Jabung-Gunung sugih Besar, dan jalur wilayah lainnya banyak terdapat kubangan lumpur di Lampung Timur, tapi tak perlu kita tanya kepada mereka kenapa mereka tidak menyorot soal infrastruktur.
Mengutip ucapan selamat Ulang Tahun Raja Niti, melalui jaringan Facebook yang di share di grup. Dia bertanya 20 tahun Lampung Timur
#Apakah_Sudah_Semakin_Maju_Atau_Mengalami_Kemunduran dalam tulisannya ia menulis bahwa, 20 Tahun lalu, tepatnya Tahun 1999 Lampung Timur terlahir dari buah pemikiran dan perjuangan putra dan putri daerah terbaik Bumei Tuwah Bepadan ketika itu. Di usia yang sudah menginjak dewasa, Kabupaten Lampung Timur sulit dan berat untuk dikatakan lebih maju dari 20 tahun lalu.
Lalu apa yang membuat lidah kita berat untuk mengatakan Lampung Timur sudah lebih maju dari tahun 1999? Dia membandingkan, bahwa Dulu jalan raya Lintas Timur dan jalan raya Jabung-Metro yang merupakan penghubung dan sebagai wajah Lampung Timur begitu mulus dan tertata rapi dengan parit yang terawat secara berkala.
Masih ungkapan Raja Niti, menurutnya, tidak kita pungkiri, kemajuan di bidang perekonomian masyarakat banyak meningkat, namun apa artinya kemajuan individual bila kemajuan perekonomian pemerintahan jalan di tempat bahkan dibidang infrastruktur pendukung mengalami kemunduran.
“Jangankan perawatan parit secara berkala, paritnya saja sudah menghilang, sehingga jalan-jalan berlubang semakin tak terhitung jumlahnya efek dari genangan air hujan,”tulisnya.
Dia mempertanyakan perencanaan jangka menengah dan jangka panjang untuk kemajuan Kabupaten Lampung Timur. Pasalnya jangankan membangun baru, yang ada saja sudah hancur berantakan.
Adapun terbangun sebagian kecil hanya menjadi ajang pencari keuntungan oleh Koruptor lokalan. Baru sehari, baru seminggu dan ada pula yang baru sebulan, jalan yang dibangun sudah hancur.
Inikah bentuk kedewasaan Kabupaten Lampung Timur ku, secara mentalitas pemangku kebijakan dan kepentingan banyak mengesampingkan kwalitas mungkin karena rendahnya nilai-nilai kesadaran rasa memiliki Lampung Timur.
Selamat Ulang Tahun Lampung Timur Ku, Maafkan Kami Yang Belum Mampu Menjagamu Dengan Baik. Semoga Pemimpin-pemimpin Kami Akan Segera Sadar Arti Sebuah Cita-cita, Arti Sebuah Peranan, Arti Sebuah Cerita, dan Akan Mengerti Berbagai Arti Dari Keinginan Para Pendiri Bangsa.
“Happy Birthday Lam-Tim”
By Rj Niti.
Dalam sambutanya Bupati Lampung Timur, Chusnunia Chalim mengatakan bahwa Festival di kabupaten Lampung Timur di adakan untuk menggerakan ekonomi kecil, sekaligus berlahan lahan mengubah image negatif Lampung Timur agar makin lama bisa terkikis, dan sekaligus menjaga kelestarian adat dan Budaya yang ada di Lampung Timur ini.
“Lampung Timur punya ragam kekayaan Budaya yang begitu beraneka ragam, dan banyak dan aman untuk di kunjungi. Terimakasih kepada tokoh tokoh Adat sekampung udik atas support dan dukunganya”Ungkap Chusnunia.
Ibu Bupati nun Cantik, ibu selalu bermain di medsos, terutama instagram, coba sesekali hunting menjelajah FB, biar ibu melihat status warga yang selalu memposting betapa buruknya jalan di kampung mereka. Kami Ingin infrastruktur Lampung Timur seperti 20 tahun lalu. (Red)