Scroll untuk baca artikel
Zona Bekasi

Seleksi Direksi PDAM Tirta Bhagasasi: Airnya Harus Jernih, Tapi Calonnya Kok Bikin Keruh?

×

Seleksi Direksi PDAM Tirta Bhagasasi: Airnya Harus Jernih, Tapi Calonnya Kok Bikin Keruh?

Sebarkan artikel ini
seleksi Perumda Tirta Bhagasasi

BEKASI – Harapan publik akan pelayanan air bersih yang lebih jernih, proses seleksi calon Direksi Perumda PDAM Tirta Bhagasasi justru menimbulkan aroma keruh. Bukan karena kualitas air, tapi karena kualitas calon-calon direksinya.

Tercatat ada 7 kandidat yang lolos seleksi administrasi untuk posisi Direktur Umum dan Direktur Teknik, berdasarkan hasil rapat pleno pansel.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Tapi, menurut pengamat kebijakan publik dan mantan aktivis pergerakan, Wawan Agung, yang jernih hanya namanya saja bukan rekam jejaknya.

“Yang daftar banyak, tapi yang layak, sayangnya belum tentu ada. Jadi bukan cuma air yang bocor, kompetensi juga tampaknya bocor,” sindir Wawan, Senin (7/7/2025).

BACA JUGA :  Didemo Pengemudi Terkait Pungli, Kadishub Bekasi Janji Beri Tindakan Tegas

Nama-Nama Lulus Seleksi:

Berikut daftar nama yang lolos seleksi administrasi (tapi belum tentu lolos di hati masyarakat):

Direktur Umum:

  • Ahmad Sudrajat
  • Muhamad Imannudin
  • Daud Husin

Direktur Teknik:

  • Bahrur Alam
  • Rahmat Sugimo
  • Rika Nursantika
  • Hasan Salim

Tak satu pun dari mereka disebut-sebut punya pengalaman nyata memimpin perusahaan air bersih berskala besar, apalagi mengatasi krisis kebocoran air dan kebocoran anggaran sekaligus.

“Direksi PDAM itu bukan jabatan hiburan. Harus punya kompetensi, pengalaman, sertifikasi, dan ya, sedikit empati pada warga yang airnya mati tiap Senin-Kamis,” tambah Wawan.

Wawan menyentil keras dugaan bahwa beberapa kandidat hanya bermodalkan “kedekatan struktural” alias titipan politik.

“Air bersih tidak mengenal parpol. Warga butuh pelayanan, bukan drama. Jangan jadikan PDAM seperti panggung sinetron, yang aktornya punya naskah tapi tak paham alur cerita,” tegasnya.

BACA JUGA :  Jadi Saksi Pernikahan Stafnya, Bobihoe Titip Pesan Tentang Komitmen dan Kesabaran

Ia mengingatkan Bupati Bekasi agar menunda proses seleksi dan mengevaluasi ulang daftar kandidat. Sebab, bila direksi yang dipilih hanya berdasarkan koneksi, bukan tak mungkin airnya makin keruh, dan anggaran malah makin susut.

Wawan menekankan pentingnya mematuhi Permen PUPR No. 10/PRT/M/2016, yang mewajibkan sertifikasi kompetensi bagi semua pimpinan dan pegawai unit pengelola SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum).

“Kalau belum punya sertifikat, minimal punya kemampuan. Kalau dua-duanya gak ada, ya jangan main-main jadi Dirut. Urus warung air galon saja dulu,” katanya sambil tertawa kecil.

Publik berharap Bupati Bekasi tidak ikut arus dalam seleksi yang diduga tidak bersih ini. Karena bila tetap dipaksakan, dikhawatirkan bukan cuma pelayanan air yang terganggu tapi kepercayaan publik juga ikut mengering.

BACA JUGA :  Terindikasi Kecurangan PPDB Online, Wakil Ketua Komisi I Desak Copot Kadisdik Kota Bekasi

“Kalau calonnya tidak kompeten, ya ditunda. Lebih baik tunda sekarang daripada menyesal lima tahun ke depan dengan direksi yang cuma jago selfie di ruang rapat,” sindir Wawan menutup.

Ia pun mengingatkan bahwa PDAM bukan tempat magang untuk mantan relawan atau rekan satu grup arisan. Ini institusi strategis yang mengatur hajat hidup banyak orang. Bila proses seleksi saja sudah keruh, bagaimana mungkin hasilnya bisa jernih?

Air keruh masih bisa disaring. Tapi integritas yang keruh? Bisa-bisa bikin satu kabupaten dehidrasi kepercayaan.(Rls).***