Scroll untuk baca artikel
AdvertorialZona Bekasi

Wawali Harris Bobihoe: MPLS Harus Edukatif, Bebas Perundungan, dan Ciptakan Sekolah Ramah Anak

×

Wawali Harris Bobihoe: MPLS Harus Edukatif, Bebas Perundungan, dan Ciptakan Sekolah Ramah Anak

Sebarkan artikel ini
Wakil Wali Kota Bekasi Abdul Harris Bobihoe saat mengunjungi SMPN 1 Kota Bekasi dan memberikan beberapa pesan khusus terkait MPLS, Senin 14 Juli 2025 - foto doc
Wakil Wali Kota Bekasi Abdul Harris Bobihoe saat mengunjungi SMPN 1 Kota Bekasi dan memberikan beberapa pesan khusus terkait MPLS, Senin 14 Juli 2025 - foto doc

KOTA BEKASI — Tahun ajaran baru 2025 di Kota Bekasi resmi dimulai, ditandai dengan pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di seluruh jenjang pendidikan, dari SD hingga SMA.

Wakil Wali Kota Bekasi Abdul Harris Bobihoe menekankan pentingnya pelaksanaan MPLS yang benar-benar mendidik, membangun karakter, dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Saat meninjau kegiatan MPLS di SMP Negeri 1 Kota Bekasi, Wawali menyampaikan pesan tegas kepada seluruh pihak, mulai dari kepala sekolah, panitia, hingga orang tua dan siswa, agar MPLS menjadi pengalaman yang menyenangkan dan membangun, bukan ajang perpeloncoan atau intimidasi.

BACA JUGA :  Partai Gelora Bekasi, Tantang Debat Kelompok Penghalang KS-NIK

“MPLS adalah masa penting untuk memperkenalkan budaya belajar, nilai-nilai kebangsaan, serta membentuk karakter generasi muda kita.

Oleh karena itu, kegiatan ini harus edukatif, inspiratif, dan bebas dari praktik kekerasan dalam bentuk apa pun,” tegas Harris Bobihoe.

Harris menyampaikan keprihatinan atas masih adanya praktik perundungan dan kekerasan verbal maupun fisik yang membayangi masa orientasi siswa di sejumlah tempat.

Ia menegaskan, Pemkot Bekasi akan bersikap tegas terhadap segala bentuk kekerasan dan perpeloncoan.

“Kita tidak ingin ada siswa yang datang ke sekolah dengan rasa takut. MPLS harus jadi pintu masuk yang ramah, bukan mimpi buruk awal tahun ajaran. Tumbuhkan semangat saling menghormati, toleransi, dan gotong royong tanpa melihat latar belakang,” katanya.

BACA JUGA :  Ketua Komisi II : Kami Sepakat dengan Pemko Bekasi Batalkan Proyek PSEL

Ia menekankan, sekolah harus menjadi ruang aman dan nyaman bagi seluruh peserta didik, serta lingkungan yang mendorong kreativitas, disiplin, dan kecintaan pada ilmu pengetahuan.

Tak hanya menyasar pihak sekolah, Harris juga mengajak para orang tua untuk terlibat aktif dalam memantau dan mendampingi anak-anak mereka selama masa MPLS.

Menurutnya, peran keluarga sangat penting dalam menjaga kesehatan mental dan emosional anak di masa transisi ini.

“Keterlibatan orang tua adalah kunci. Jangan lepas tangan. Tanyakan apa yang terjadi di sekolah, dengarkan cerita anak, dan pastikan mereka merasa aman serta dihargai,” pesannya.

Dalam kesemaptan itu, Harris mengingatkan bahwa guru bukan sekadar penyampai pelajaran, melainkan teladan nilai dan perilaku.

BACA JUGA :  Penerima Hibah Pemkot Bekasi Diingatkan Tak Jadi Corong Politik Kepala Daerah

Ia meminta seluruh sekolah untuk menciptakan iklim belajar yang kondusif, menjaga kebersihan dan kesehatan, serta membangun komunikasi yang sehat antara siswa dan guru.

“Para guru dan panitia harus jadi contoh. Buatlah MPLS yang kreatif, berisi muatan cinta lingkungan, kedisiplinan, dan semangat kebangsaan. Jangan sekadar formalitas,” ujar Wawali.

Wawali Harris Bobihoe menegaskan komitmen Pemerintah Kota Bekasi dalam mendorong transformasi sekolah menjadi ruang tumbuh yang ramah anak.

“Kami ingin seluruh sekolah di Kota Bekasi menjadi tempat terbaik bagi anak-anak untuk tumbuh. Sekolah yang aman, mendidik, menyenangkan, dan membentuk generasi tangguh yang berkarakter,” tutupnya.(AD)***