LAMPUNG TIMUR – Ketika malam tiba dan langit desa berhias lampu warna-warni, lapangan bola yang biasanya sunyi berubah menjadi dunia lain. Musik dangdut berdendang, aroma jagung bakar merayu, dan di tengah keramaian itu, berdiri dengan gagah komedi putar.
Bukan sekadar wahana anak-anak. Di momen HUT Desa Sidorejo, Sekampung Udik, Kabupaten Lampung Timur, komedi putar menjadi poros keramaian dan ekonomi pedesaan yang tahun ini jadi motor penggerak utama penurunan angka kemisikinan di Lampung.
Komedi putar dipadu raungan tong setan berputar tak hanya membawa tawa, tapi juga menggerakkan roda perputaran uang warga, mulai dari arena parkiran, pedagang kecil, dan hiburan disertai arena edukasi anak pun membuat suasana meriah.
“Anak naik komedi putar, emaknya belanja bakso, bapaknya beli rokok. Semua belanja. Ekonomi muter, Mas,” kata Pak Slamet, ketua RT sekaligus pengawas parkir musiman.
Pasar malam perayaan Hari Ulang Tahun Desa Sidorejo, Lampung Timur bukan hanya soal panggung hiburan dan lomba panjat pinang. Kehadiran komedi putar biasanya hingga sebulan menjadi daya tarik utama. Harga tiket yang murah meriah, tapi antreannya bisa sepanjang catwalk versi sandal jepit.
Salah satu pemilik wahana komedi putar yang selalu mengisi tiap tahunnya, mengaku omzetnya bisa mencapai jutaan semalam. “Kalau anak-anak senang, orang tua rela keluar uang. Itulah ekonomi hiburan,” katanya sambil mengecek aki dan dinamo tua yang setia berputar.
Bahkan di sekitarnya, puluhan pedagang ikut kecipratan rejeki. Ibu Lamah , yang biasanya hanya berjualan gorengan di depan rumah, kini punya ‘lapak istimewa’ di dekat wahana.
“Biasanya sehari laku 30 tusuk, sekarang bisa 300. Yang beli bukan cuma warga sini, tapi juga dari desa tetangga,” katanya dengan wajah sumringah.
Pasar malam HUT desa ini juga membuka peluang baru bagi anak muda. Ada yang jualan es doger kekinian, ada juga yang buka photobooth instan dengan latar lampu kelap-kelip.
Bahkan, grup remaja karang taruna menjual merchandise khas HUT desa seperti gantungan kunci dan stiker yang, entah kenapa, justru laris.
“Komedi putar itu kayak magnet,” ujar Oemar, ketua Karang Taruna Sekampung Udik di sekitarnya tumbuh UMKM spontan. Dari tukang cilok sampai tukang ketoprak, semua dapet efek domino.”tandasnya menyebut tidak hanya warga Sidorejo.
Pasar malam adalah bentuk ekonomi rakyat yang tumbuh dari bawah. “Kita tidak bicara investor besar. Tapi satu komedi putar bisa membuka puluhan peluang pendapatan.
Pasar Malam di desa Sidorejo diketahui sudah menjadi kalender rutin hiburan rakyat yang hadir sejak era orde baru yang terbukti menyentuh ekonomi masyarakat langsung. Bukan bantuan tunai, tapi bantuan ramai.
“Bantuan keramaian jauh lebih langgeng dampaknya. Ekonomi naik sambil tertawa,” tambah warga lainnya.
Komedi putar di pasar malam HUT Desa bukan cuma mainan berputar. Ia simbol bagaimana ekonomi desa bisa tumbuh lewat tawa, antrean, dan lampu kelap-kelip.
Ketika anak-anak tertawa di atas kuda-kudaan dan orang tua sibuk menawar balon, yang sebenarnya sedang berputar bukan cuma wahana itu tapi harapan ekonomi rakyat kecil yang tak perlu menunggu investor, cukup dengan keberanian untuk memulai dari tenda-tenda dan tiket lima ribuan.
Karena kadang, untuk memutar ekonomi desa, yang dibutuhkan hanyalah satu komedi putar dan semangat warga yang tak diam. Ayo ke Pasar Malam! Karena setiap malam di Sidorejo, roda harapan terus berputar. ***