JAKARTA – Drama panjang soal keabsahan PWI Kepulauan Riau akhirnya mencapai babak baru. Ketua PWI Kepri hasil Konferprov 2023, Andi Gino, yang sebelumnya sempat “dianggap tak ada” dalam daftar peserta, kini justru ditetapkan sebagai Peserta Penuh Kongres Persatuan PWI 2025.
Keputusan ini lahir dari rapat serius Steering Committee (SC) Kongres Persatuan PWI 2025, Rabu (13/8/2025), di Hall Dewan Pers, Jakarta. Undangan resmi sudah diteken lengkap oleh Ketua SC Zulkifli Gani Ottoh, Sekretaris IGMB Dwikora Putra, plus Ketua OC Marthen Selamet Susanto. Jadi, sahih tanpa perlu debat kusir.
Semua bermula dari nota keberatan yang dikirim PWI Kepri pada 8 Agustus 2025, sehari setelah SC merilis daftar peserta. Dengan gerak cepat, Andi dan pengurus Kepri langsung rapat darurat, lalu mengirimkan nota ke SC. Gayung bersambut, SC mengakuinya dan menjanjikan pembahasan khusus.
“Alhamdulillah, kebenaran akhirnya ditunjukkan. Kami menuntut hak kami sebagai pengurus sah, bukan sekadar figuran,” ujar Andi, penuh percaya diri, Jumat (15/8/2025).
Namun, proses ini tak lepas dari bumbu drama. Salah seorang panitia SC, Marah Sakti Siregar, menyebut nota keberatan PWI Kepri telah membuat “gaduh” rencana kongres. Komentar itu sontak jadi bahan sindiran pedas dari Andi.
“Lucu sekali. Kita bela hak suara sah, malah dibilang bikin gaduh. Padahal yang bikin gaduh itu justru sikap aneh-aneh senior yang marah-marah tanpa alasan,” balas Andi.
“Kalau di Banten, PWI hasil konferensi provinsi dan konferensi luar biasa sama-sama diundang, kenapa Kepri yang sah malah dipersulit? Jangan-jangan karena konferensi luar biasa itu pendukung Marah Sakti? Kalau begitu, persatuan macam apa yang dijual di sini?” sindirnya.
Tak tanggung-tanggung, Ketua Umum PWI Pusat, Hendry Chairudin Bangun, ikut meluruskan.“Yang sah tetap PWI Kepri hasil konferensi provinsi 2023. Itu yang saya lantik langsung pada 20 Januari 2024 di Tanjungpinang,” tegas Hendry.
Pelantikan itu pun saksi sejarah, hadir Ketua Bidang Organisasi PWI Pusat Zulmansyah Sekedang, juga Gubernur Kepri Ansar Ahmad. Jadi, kalau masih ada yang meragukan, mungkin perlu kacamata baru.
Kongres ini diberi nama Kongres Persatuan, tapi atmosfernya kadang lebih mirip Kongres Perseteruan. Untungnya, SC kali ini memutuskan dengan kepala (cukup) dingin, Andi Gino sah sebagai peserta penuh.
Kini, bola panasnya bergeser ke arena kongres di Cikarang, 29–30 Agustus 2025. Akankah semangat persatuan benar-benar terwujud, atau justru jadi festival satir yang lebih menghibur ketimbang drama politik nasional?.***