TANGGAMUS – Semarak HUT ke-80 Kemerdekaan RI terasa hangat di RT 04 Pekon Kota Batu, Kecamatan Kota Agung, Tanggamus. Di tengah kesederhanaan, warga kompak menjahit kebersamaan lewat beragam lomba rakyat yang berlangsung sejak 15 hingga puncak perayaan pada 17 Agustus 2025.
Menariknya, seluruh kegiatan dipusatkan di halaman rumah Sahroni, salah seorang warga, yang seketika menjelma menjadi arena penuh tawa, sorak-sorai, dan nostalgia kebersamaan.
Di balik suksesnya perayaan ini, ada sosok Agus Salim, ketua panitia sekaligus penggerak semangat warga. Dengan suara bergetar penuh syukur, Agus menyebutkan bahwa yang terpenting dari lomba bukan sekadar mencari juara, melainkan merawat persatuan.
“Perlombaan ini bukan hanya hiburan, tapi latihan kebersamaan. Dari gaple hingga lomba anak-anak, semua punya nilai untuk menyatukan kita. Hadiah terbesar adalah kebersamaan yang kita rasakan,” ungkapnya.
Di antara sederet lomba, gaple menjadi magnet tersendiri. Bukan hanya adu strategi kartu di meja, tapi juga menjadi ajang keakraban bapak-bapak yang kerap diselingi tawa, guyonan, bahkan sedikit drama khas permainan rakyat. Gaple membuktikan, kemerdekaan bisa dirayakan dengan cara sederhana namun penuh makna.
Lomba lainnya pun tak kalah meriah, mulai dari estafet karet, joget balon, lomba bawa kelereng, mewarnai, hingga mancing untuk anak-anak. Tradisi lama seperti makan kerupuk dan memasukkan paku dalam botol tetap menjadi primadona yang tak pernah lekang oleh waktu.
Kehadiran tokoh masyarakat dan dukungan warga yang rela menyumbangkan tenaga, ide, hingga dana, membuat perayaan ini terasa semakin istimewa. Agus Salim pun tak lupa menyampaikan apresiasinya.
“Terima kasih kepada seluruh warga. Meski ada yang tak sempat hadir, semangat gotong royong yang kita bangun sudah lebih dari cukup. Inilah wajah Indonesia sesungguhnya,” ujarnya haru.
Lebih dari sekadar pesta tahunan, perayaan 17 Agustus di Kota Batu menjadi cermin bahwa nilai gotong royong dan persaudaraan masih berakar kuat di tengah masyarakat. ***