Scroll untuk baca artikel
Budaya

Kirab Budaya Warnai Hari Jadi ke-80 Jabar Brat: Dari Jejak Kerajaan hingga Iring-Iringan Kuda di Jalan Braga

×

Kirab Budaya Warnai Hari Jadi ke-80 Jabar Brat: Dari Jejak Kerajaan hingga Iring-Iringan Kuda di Jalan Braga

Sebarkan artikel ini
Foto: Pawai Kendaraan Hias dalam rangka Hari Jadi Kota Bandung ke-214 di Balai Kota Bandung, Minggu (15/9/2024).
Foto: Pawai Kendaraan Hias dalam rangka Hari Jadi Kota Bandung ke-214 di Balai Kota Bandung, Minggu (15/9/2024).

BANDUNG – Kota Kembang akan berubah menjadi panggung budaya megah pada Selasa (19/8/2025), ketika ribuan peserta turun ke jalan dalam Kirab Budaya Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Barat.

Acara ini menjadi puncak perayaan setelah rapat paripurna di Gedung Merdeka, simbol bersejarah perjuangan bangsa. Dari tempat bersejarah inilah, rangkaian karnaval budaya akan dilepas menuju Gedung Sate, ikon pemerintahan Jawa Barat.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Pesona Lintas Sejarah dan Budaya

Kirab Budaya tak sekadar parade jalanan. Ia adalah perayaan lintas zaman—menyulam kembali jejak kerajaan-kerajaan besar yang pernah berdiri di tanah Pasundan: Tarumanegara, Galuh Pajajaran, Pakuan, Kacirebonan, hingga Sumedang Larang.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar, Iendra Sofyan, menjelaskan bahwa kirab ini menghadirkan kostum kerajaan, cerita rakyat, atraksi seni tradisional, hingga jampana atau dongdang berisi aneka kuliner khas Sunda.

BACA JUGA :  Lawatan Budaya ke Pekon Karang Agung, Sultan Skala Brak Apresiasi Polres Tanggamus

“Pak Gubernur KDM ingin mengingatkan kita semua bahwa Jawa Barat berdiri di atas keberagaman budaya yang panjang, kaya, dan penuh makna,” ujarnya.

Ribuan Peserta, Puluhan Kuda, dan Kereta Kencana

Sekitar 3.000 peserta akan meramaikan kirab, berjalan kaki, menunggang kuda, hingga menaiki kereta kencana. Tidak ada kendaraan bermotor—murni nuansa tradisi.

Barisan terdepan akan dihiasi 41 ekor kuda, tunggangan para kepala daerah yang memimpin iringan pasukan seni dan budaya dari kabupaten/kota se-Jawa Barat.

Iring-iringan ini akan bergerak sejauh 4,2 kilometer dengan estimasi waktu tempuh satu jam. Mulai dari Gedung Merdeka – Jalan Soekarno – Jalan Naripan – Jalan Braga – Jalan Viaduct – Jalan Wastukencana – Jalan R.E. Martadinata – Jalan Djuanda – hingga berakhir di Gedung Sate.

BACA JUGA :  Paus Sastra Lampung Sebut Pemerintah Kerap Tak Hadir Soal Kebudayaan

Ritual Budaya di Tengah Kota Modern

Kirab akan dimulai pukul 15.00 – 18.00 WIB, namun sejak pukul 12.00 siang, kawasan Jalan Asia Afrika sudah ditutup sebagai area persiapan. Warga diperkirakan mulai memadati sepanjang rute, terutama di Jalan Braga dan sekitar Gedung Sate, untuk menyaksikan momen langka ini.

Dinas Perhubungan dan Kepolisian pun menyiapkan rekayasa lalu lintas, termasuk penutupan beberapa ruas jalan dan sterilisasi parkir di kawasan pusat kota.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jabar, Adi Komar, mengingatkan agar masyarakat tetap tertib.
“Kirab ini adalah momentum bersejarah. Kami mengajak warga menikmatinya dengan penuh kebanggaan sekaligus memahami bila ada kemacetan sebagai konsekuensinya,” katanya.

BACA JUGA :  Ridwan Kamil Menari Ronggeng Beken Bersama 3.000 Penari di Kota Bekasi

Lebih dari Sekadar Perayaan

Kirab Budaya bukan hanya tontonan, tetapi juga ruang refleksi—tentang siapa kita sebagai orang Sunda, sebagai bagian dari Jawa Barat, dan sebagai pewaris sejarah panjang kerajaan-kerajaan Nusantara.

Dalam tiga jam perjalanan itu, Bandung akan menjadi panggung terbuka. Jalan-jalan kota yang biasanya sibuk akan dipenuhi warna-warni kostum, tabuhan kendang, derap kuda, aroma makanan khas Sunda, dan riuh rendah masyarakat yang menanti.

Kirab Budaya ini bukan sekadar karnaval. Ia adalah napak tilas budaya, persembahan untuk generasi kini agar tak lupa bahwa di balik hiruk-pikuk modernitas, masih ada akar sejarah yang menghidupi.***