LAMPUNG TIMUR – Pemerintah Kabupaten Lampung Timur dan Pemerintah Kota Metro akhirnya sepakat bergandengan tangan menghadapi “momok” bernama inflasi. Lewat penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU), kedua daerah ini bertekad menjaga harga cabai, beras, dan minyak goreng agar tidak lagi bikin dompet warga kering lebih cepat dari jemuran di musim kemarau.
Bupati Lampung Timur, Ela Siti Nuryamah, bersama Wali Kota Metro, Bambang Iman Santoso, langsung membubuhkan tanda tangan di hadapan jajaran Forkopimda. Prosesi ini lebih mirip akad nikah birokrasi, serius tapi penuh harapan, demi kesejahteraan “anak-anak” bernama masyarakat.
“Inflasi ini bukan hanya urusan pusat. Kalau harga cabai di Metro naik, ya orang Lamtim juga ikut kepedesan. Maka kerja sama ini penting agar perut rakyat tidak jadi korban gejolak harga,” tegas Bupati Ela.
Ia menambahkan, pengendalian inflasi bukan sekadar menjaga angka statistik BPS, tapi soal nasi di piring rakyat.
“Ini soal keberlangsungan hidup masyarakat, bukan sekadar rapat koordinasi penuh jargon,” ujarnya sambil menyelipkan senyum.
Senada, Wali Kota Metro Bambang Iman Santoso juga melempar “bumbu satir” saat memberi sambutan.
“Kalau Metro operasi pasar, Lamtim jangan diam. Kalau Lamtim punya stok bawang, Metro siap menampung. Intinya, jangan sampai warga kita makin rajin ‘diet paksa’ gara-gara harga melambung,” katanya, yang disambut tawa hadirin.
MoU ini disebut sebagai pintu masuk kerja sama yang lebih luas, tak hanya soal inflasi tapi juga urusan ekonomi, distribusi pangan, hingga pembangunan daerah.
Singkatnya, Lamtim dan Metro kini resmi sepakat gotong royong biar rakyat tidak terus-terusan jadi ATM berjalan akibat harga kebutuhan pokok yang bikin keringat dingin. ***