Scroll untuk baca artikel
Politik

Rahayu Saraswati Pamit dari Kursi DPR dan Minta Maaf

×

Rahayu Saraswati Pamit dari Kursi DPR dan Minta Maaf

Sebarkan artikel ini
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, memilih mundur dengan sukarela sebagai anggota DPR RI

JAKARTA — Seorang anggota DPR RI, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, memilih mundur dengan sukarela. Patut dicatat, kata “sukarela” di kalangan politik adalah spesies langka yang biasanya lebih cepat punah dibanding harimau Sumatra.

Saraswati, yang menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, menyampaikan pengunduran dirinya lewat unggahan video di Instagram. Bukan di ruang sidang, bukan pula di podium pers resmi, melainkan di media sosial tempat yang kini lebih dianggap sakral daripada gedung parlemen.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Dalam video itu, ia meminta maaf atas ucapannya beberapa waktu lalu yang dinilai menyakiti banyak pihak. Ucapan yang viral itu meledak tepat menjelang HUT ke-80 Republik Indonesia. Sebuah timing yang, tentu saja, sangat “tepat” untuk menambah semarak suasana kemerdekaan.

“Dengan ini, saya menyatakan pengunduran diri saya sebagai Anggota DPR RI kepada Fraksi Partai Gerindra,” kata Saraswati, Rabu (10/9/2025).

Namun, jangan buru-buru kagum. Meski sudah mundur, Saraswati masih ingin menyelesaikan satu “warisan” terakhir: RUU Kepariwisataan. Sungguh mulia, meski agak aneh. Seperti orang sudah pamit dari pesta, tapi masih ingin memimpin karaoke satu lagu terakhir.

Tak hanya itu, ia berjanji menyalurkan sisa dana dapil untuk bantuan alat kesehatan, pelatihan kewirausahaan, serta pemberdayaan anak muda. Barangkali ini semacam clearance sale ala politisi: stok terakhir, sebelum gudang ditutup.

Dalam kalimat penutupnya, Saraswati mengingatkan bahwa perjuangan tidak harus dari kursi parlemen. “Selama ada ketidakadilan, selama ada rakyat yang belum bisa bersenyum, kita masih harus berjuang tiada akhir,” ujarnya.

Kalimat yang terdengar heroik, meski agak paradoks: bagaimana mungkin rakyat bisa tersenyum kalau mereka baru tahu bahwa perjuangan ternyata bisa ditinggalkan dengan satu unggahan Instagram?

Saraswati mungkin sudah pergi, tapi kursinya di DPR pasti tak akan lama kosong. Karena kalau ada yang lebih cepat dari kecepatan cahaya, itu adalah kecepatan partai politik dalam mengisi kursi kosong.***

SHARE DISINI!