Scroll untuk baca artikel
TANGGAMUS

Bupati Tanggamus Lantik 21 Pejabat, Kadis PUPR Jadi Kabid Peternakan

×

Bupati Tanggamus Lantik 21 Pejabat, Kadis PUPR Jadi Kabid Peternakan

Sebarkan artikel ini
Sebanyak 17 pejabat definitif dan 4 pejabat Plt resmi disumpah dalam seremoni di Aula Pemkab Tanggamus, Rabu (17/9/2025) - foto doc

TANGGAMUS – Setelah sempat jadi bahan omongan warung kopi lantaran mutasi pejabat tak kunjung dilakukan pasca 100 hari pelantikan, akhirnya Bupati Tanggamus, Moh. Saleh Asnawi, menekan tombol reshuffle.

Sebanyak 17 pejabat definitif dan 4 pejabat Plt resmi disumpah dalam seremoni di Aula Pemkab, Rabu (17/9/2025). Menarik rotasi ini Kadis PUPR jadi Kabid Peternakan dari ngurus beton jadi ngurus kepala sapi.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Bupati Saleh Asnawi dalam pidatonya menyebut, pelantikan ini bukan sekadar “geser kursi” melainkan langkah strategis untuk memperkuat birokrasi dan mempercepat pembangunan.

“Pelantikan ini penyegaran, bukan pengocokan kartu remi. Saya minta pejabat segera tancap gas, jangan hanya sibuk ganti papan nama di meja kerja,” ujarnya dengan nada tegas.

Lebih jauh, Asnawi memperkenalkan jargon anyar, “Budaya Kerja Jalan Lurus.” Sebuah pedoman yang katanya berisi integritas, fokus, kolaborasi, hingga istiqomah. Intinya, birokrasi diminta berhenti melirik jalan tikus penuh pungutan liar dan fokus melayani rakyat.

BACA JUGA :  Pemkab Lamtim Gandeng Pemkab Sumedang: Percepatan Digitalisasi dan Reformasi Birokrasi Jadi Fokus

“Tidak ada gratifikasi, tidak ada jual-beli jabatan. Semua murni kinerja dan kompetensi. Jadi, jangan ada yang berharap bisa dapat jabatan cuma karena rajin setor kopi dan amplop,” tegas Asnawi.

Bahasa lainnya “jalan lurus” ini tentu bikin pertanyaan, apakah ini sekadar jargon manis, atau benar-benar bisa membebaskan birokrasi dari tikungan tajam kepentingan? Sebab di lapangan, rakyat lebih sering melihat pejabat sibuk memoles pidato ketimbang memperbaiki jalan berlubang.

Sebanyak 17 pejabat definitif digeser dan dipromosikan. Dari Sekretaris Camat yang naik jadi Camat, dokter yang naik jadi Kabid RSUD, sampai pejabat BKPSDM yang akhirnya ketiban rezeki jadi Sekretaris.

Sementara 4 pejabat Plt diberi tambahan beban, alias jabatan baru yang sifatnya “sementara” yang kadang bisa lebih lama dari jodoh yang ditunggu-tunggu.

BACA JUGA :  Selain Menghapus KPM BLT, Kakon Antar Brak Ternyata Dianggap Otoriter

Beberapa nama mencolok di antaranya:

Syamdjuniston naik jadi Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan. (Staf Ahli biasanya lebih ahli memberi saran ketimbang mengeksekusi).

Riswanda Djunaidi, yang tadinya Kepala Dinas PUPR, sekarang justru jadi Kabid Peternakan. Dari ngurus beton, pindah ke sapi. Mungkin dianggap sama-sama keras kepala.

dr. Panji Indra Purnama, dokter yang kini harus berjibaku jadi Kabid Pelayanan RSUD. Kalau pasien menunggu terlalu lama, jangan-jangan beliau ikut antri mengurus birokrasi internal.

Untuk Plt, ada juga nama Irvan Wahyudi yang dari Kepala BPBD kini jadi Plt Asisten Pemerintahan. Dari ngurus bencana alam, sekarang ngurus bencana politik dan administrasi.

Pelantikan ini memang diharapkan jadi “angin segar” untuk Pemkab Tanggamus. Namun, publik sudah terlalu sering mendengar jargon penyegaran, sementara yang segar justru pendingin ruangan di ruang rapat.

BACA JUGA :  Camat Kelumbayan Barat, Kewalahan Cegah Aktivitas Penambangan Liar

“Jalan Lurus” terdengar mulia, tapi rakyat lebih menunggu kapan birokrasi berhenti jalan di tempat. Sebab di luar sana, masih ada warga yang jalannya becek, lampu jalan padam, dan pelayanan publik yang kadang lebih ribet daripada urusan cicilan motor.

Harapannya sederhana, pejabat jangan cuma pintar selfie saat pelantikan, tapi juga rajin turun ke lapangan tanpa protokoler. Karena seperti kata Bupati sendiri, pejabat itu pelayan rakyat, bukan tamu undangan di pesta pembangunan.

Apakah “Budaya Jalan Lurus” ini akan benar-benar lurus? Atau malah berakhir jadi spanduk manis di pinggir jalan? Rakyat Tanggamus hanya bisa berharap, semoga kali ini birokrasi benar-benar melayani, bukan sekadar melancarkan karier. Begitu lah kira kira harapannya.***