NEW YORK – Presiden Republik Indonesia tiba di Amerika Serikat usai melakukan kunjungan singkat ke Jepang untuk menghadiri Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-80 yang digelar di Markas Besar PBB, New York, pada Minggu (21/9/2025).
Dalam agenda penting tersebut, Presiden RI mendapat kehormatan sebagai pembicara ketiga setelah Presiden Brasil dan Presiden Amerika Serikat. Kesempatan ini menjadi panggung strategis bagi Indonesia untuk menyuarakan kepentingan global, khususnya bagi negara-negara berkembang.
“Partisipasi Indonesia di Sidang Majelis Umum PBB ke-80 menegaskan komitmen kami untuk terus memperjuangkan kepentingan negara-negara berkembang, memperkuat solidaritas Selatan-Selatan, serta mendorong reformasi tata kelola global yang lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan,” ujar Presiden dalam keterangan resmi.
Dalam pidatonya, Presiden menyoroti sejumlah isu krusial dunia, antara lain:
Ketidaksetaraan global dalam bidang ekonomi, kesehatan, dan akses teknologi.
Reformasi tata kelola global agar lebih representatif, terutama dalam menghadapi krisis iklim, ketahanan pangan, dan perdamaian dunia.
Penguatan kerja sama Selatan-Selatan sebagai bentuk solidaritas nyata antar-negara berkembang untuk menghadapi tantangan bersama.
Kehadiran Presiden Indonesia di forum internasional ini dipandang sebagai langkah strategis untuk memperkuat posisi diplomasi Indonesia di kancah global.
Sidang Majelis Umum PBB sendiri merupakan pertemuan tahunan terbesar yang menghadirkan para kepala negara dan pemerintahan dari seluruh dunia.
Presiden tiba di Bandar Udara Internasional John F. Kennedy, New York pada pagi hari waktu setempat. Setelah menghadiri sesi pembukaan dan menyampaikan pidato, Presiden dijadwalkan melakukan serangkaian pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin dunia di sela-sela sidang.
Partisipasi aktif Indonesia dalam forum internasional tersebut sekaligus menegaskan peran Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia dan kekuatan utama di kawasan Asia Tenggara yang konsisten menyuarakan perdamaian, keadilan, dan kerja sama global.***













