Scroll untuk baca artikel
Zona Bekasi

Gelas Terbang di Konfercab GMNI Bekasi, Satu Kader Luka dan Lapor Polisi

×

Gelas Terbang di Konfercab GMNI Bekasi, Satu Kader Luka dan Lapor Polisi

Sebarkan artikel ini
Konfercab GMNI Kota Bekasi di Hotel Merbabu, diwarnai kericuhan antar kader , lemparan gelas kaca dan berujung laporan polisi, Sabtu 11 Oktober 2025 - foto doc

KOTA BEKASI — Konferensi Cabang (Konfercab) III Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Bekasi di Hotel Merapi Merbabu, Sabtu (11/10/2025), mendadak berubah dari forum intelektual menjadi arena “SmackDown” bertema merah putih. Suara lantang “Merdeka!” yang seharusnya menggema penuh idealisme, malah pecah diiringi dentingan gelas kacadan bukan tepuk tangan.

Keributan ini pecah tepat saat Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, tengah berpidato dengan wajah penuh kharisma. Namun kharisma itu tak bertahan lama, karena sejumlah kader GMNI Bekasi merangsek masuk ke ruang acara, menolak keabsahan konferensi. Alasannya klasik tapi heroik: mereka merasa tidak dilibatkan dan menuntut penundaan acara.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Suasana berubah hangat ketika dua kubu kader yang satu pro konferensi, yang satu anti konferensi saling adu slogan, lalu adu urat, dan akhirnya adu jotos. Polisi pun harus turun tangan agar hotel tak berubah jadi tempat gladiator modern.

Menurut Ketua DPC GMNI Bekasi, Christianto Manurung, keributan terjadi hanya beberapa menit setelah pihaknya memasuki ruangan dan meneriakkan “Merdeka!”. Bukannya disambut pelukan semangat juang, mereka malah disambut lemparan tangan dan gelas kaca.

“Kami datang dengan niat menyuarakan aspirasi, tapi yang datang malah lemparan gelas. Akibatnya, satu kader perempuan kami luka di kepala. Bukan karena perbedaan ideologi, tapi karena pecahan kaca,” ujar Christianto.

Tak tinggal diam, DPC GMNI Bekasi pun melaporkan insiden itu ke Polres Metro Bekasi. Korban yang terluka telah menjalani visum, sementara gelas yang menjadi ‘tersangka utama’ disebut telah “tiada” di tempat kejadian perkara.

Christianto menuding Persatuan Alumni (PA) GMNI Bekasi sebagai biang kerok perpecahan organisasi.

“Kami menilai PA GMNI ini aktor utama dualisme di tubuh GMNI. Kalau perlu, bubarkan saja. Sudah terlalu sering mereka bikin bingung kader muda yang masih idealis,” tegasnya.

Namun dari kubu seberang, Ketua PA GMNI Kota Bekasi, Heri Purnomo, justru menanggapinya dengan adem dingin bak AC hotel tempat kejadian. Ia menyebut insiden itu “hanya salah paham kecil”.

“Ah, biasalah namanya juga dinamika kader. Nggak ada masalah besar kok,” ujarnya ringan, seolah gelas melayang di kepala orang adalah hal wajar di dunia pergerakan.

Perlu diketahui, momen kekacauan itu terjadi saat Wali Kota Bekasi masih berpidato. Beberapa saksi mengatakan, Wali Kota sempat berhenti bicara, tampak bingung antara melanjutkan pidato atau memesan kopi untuk menenangkan suasana.***

SHARE DISINI!