Scroll untuk baca artikel
Zona Bekasi

Keadilan yang Inklusif: Kejari Bekasi dan NPCI Satukan Langkah di Jalur Kemanusiaan

×

Keadilan yang Inklusif: Kejari Bekasi dan NPCI Satukan Langkah di Jalur Kemanusiaan

Sebarkan artikel ini
Kepala Kejaksaan Negeri Kota Bekasi, Dr. Sulvia Triana Hapsari, S.H., M.Hum.,

KOTA BEKASI — Ada pemandangan yang tak biasa di Kantor Kejaksaan Negeri Kota Bekasi, Selasa (14/10/2025). Bukan rombongan tersangka yang datang, melainkan para juara mereka yang berkompetisi bukan untuk kekuasaan, tapi untuk menginspirasi: atlet-atlet disabilitas dari National Paralympic Committee of Indonesia (NPCI) Kota Bekasi.

Kedatangan mereka disambut langsung oleh Kepala Kejaksaan Negeri Kota Bekasi, Dr. Sulvia Triana Hapsari, S.H., M.Hum., dalam suasana yang penuh semangat, hangat, dan sarat makna.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Audiensi ini bukan sekadar pertemuan antar-lembaga, tetapi simbol perjumpaan antara kekuatan hukum dan kekuatan kemanusiaan.

Dalam pertemuan tersebut, Ketua NPCI Kota Bekasi memperkenalkan jajaran pengurus dan menyampaikan harapan agar Kejaksaan Negeri dapat menjadi mitra strategis dalam pembinaan prestasi olahraga disabilitas.

Mereka tidak datang meminta belas kasihan, melainkan mengajak bersinergi — agar keadilan dan prestasi bisa berjalan seiring di lintasan yang sama.

“Kami ingin membangun olahraga disabilitas yang berintegritas dan transparan, di mana setiap atlet punya kesempatan yang sama untuk berprestasi,” ujar Ketua NPCI dengan optimisme yang menular.

Menanggapi itu, Dr. Sulvia Triana Hapsari menyampaikan apresiasi yang dalam. Ia menegaskan bahwa keadilan sejati adalah ketika negara hadir juga bagi mereka yang sering diabaikan oleh sistem.

“Keadilan tidak diukur dari seberapa keras palu diketukkan, tetapi seberapa kuat negara memeluk mereka yang paling rentan.

Kejaksaan Negeri Kota Bekasi berkomitmen menjadi pusat keadilan substantif — bukan sekadar penjaga pasal, tapi penjaga rasa kemanusiaan,” tegas Dr. Sulvia.

Di tengah hiruk-pikuk berita tentang korupsi, konflik, dan politik yang bising, momen seperti ini menjadi oase. Sebuah pertemuan di mana penegak hukum dan pejuang olahraga difabel duduk sejajar, bukan saling menilai, tapi saling menguatkan.

Kejaksaan Negeri Kota Bekasi menyambut ajakan itu dengan komitmen membangun kerja sama keberlanjutan tidak hanya dalam hal pembinaan, tetapi juga dalam pendidikan hukum, advokasi sosial, dan penguatan tata kelola organisasi yang akuntabel.

“Kami ingin agar prinsip keadilan tidak berhenti di ruang sidang, tetapi mengalir sampai ke gelanggang olahraga, ke ruang latihan, dan ke kehidupan sosial atlet-atlet kita,” ujar Dr. Sulvia.

Ironinya, di negeri yang sering sibuk bicara soal “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”, justru para difabellah yang paling sering memperlihatkan makna sejatinya: berjuang tanpa pamrih, bekerja tanpa keluh, dan menang tanpa harus menjatuhkan.

Mungkin, jika sebagian pejabat belajar dari para atlet difabel, negeri ini akan lebih sehat secara moral dan spiritual.

Audiensi ini diakhiri dengan penyerahan cenderamata hasil karya tangan para penyandang disabilitas bukan sekadar simbol, tetapi peringatan halus bahwa kreativitas dan martabat tidak membutuhkan belas kasih, hanya kesempatan.

Kejaksaan Negeri Kota Bekasi dan NPCI Kota Bekasi sepakat melanjutkan sinergi, bukan hanya dalam konteks olahraga, tapi juga dalam menegakkan nilai-nilai keadilan, integritas, dan kemanusiaan.***

SHARE DISINI!