KOTA BEKASI -Sabtu pagi (18/10/2025), suasana tenang di Rumah Sakit Hermina Bekasi Selatan mendadak berubah jadi drama evakuasi massal. Asap tebal keluar dari ruang mesin, membuat pasien, pengunjung, dan tenaga medis berpacu dengan detak jantung masing-masing.
“Awalnya saya kira kabut pagi, ternyata bukan itu kabut versi neraka,” ujar salah satu pengunjung yang ikut berlari keluar sambil menenteng hasil rontgen.
Petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Bekasi bergerak cepat, datang sebelum gosip penyebab kebakaran sempat berkembang di grup WhatsApp RT. Api akhirnya berhasil dijinakkan, meski ruang mesin tampak seperti baru keluar dari pelatihan militer ekstrem.
Belum diketahui penyebab pasti kebakaran apakah karena korsleting listrik, mesin yang “burnout”, atau mungkin karena sistem pendingin ruangan yang ikut panas melihat daftar tagihan rumah sakit.
Sementara itu, pasien rawat inap ikut dievakuasi. Beberapa tampak turun tangga sambil tetap memegang infus, menegaskan bahwa di Hermina, pelayanan memang cepat tanggap bahkan saat kebakaran.
Pemandangan orang-orang berlarian keluar dari rumah sakit sempat membuat lalu lintas di Jalan Kemakmuran macet. Warga yang melintas pun berhenti, bukan untuk menolong, tapi untuk menonton, merekam, dan (tentu saja) mengunggah ke media sosial.
Kini lokasi kejadian telah dipasangi garis polisi, menandakan ruang mesin RS Hermina sedang “dirawat intensif”. Belum ada keterangan resmi dari pihak rumah sakit, namun rumor di lapangan menyebut bahwa api sudah padam, meskipun panasnya gosip masih terus menyala.
Bekasi kembali membuktikan bahwa bahkan rumah sakit pun butuh “check-up” bukan hanya pasiennya, tapi juga mesinnya.***