Scroll untuk baca artikel
Zona Bekasi

Wakil Wali Kota Buka Bekasi City Fashion Movement 2025, Saat Kota Macet, Fesyen Tetap Melaju

×

Wakil Wali Kota Buka Bekasi City Fashion Movement 2025, Saat Kota Macet, Fesyen Tetap Melaju

Sebarkan artikel ini
Foto: Wakil Wali Kota Bekasi membuka Bekasi City Fashion Movement (BCFM) 2025 di Pakuwon Mall, Jumat (21/11)

BEKASI — Kota Bekasi kembali membuktikan bahwa kreativitas warganya tidak terhambat oleh kemacetan, hujan mendadak, ataupun sinyal internet yang suka ngambek. Hal itu terlihat saat Wakil Wali Kota Bekasi membuka Bekasi City Fashion Movement (BCFM) 2025 di Pakuwon Mall, Jumat (21/11).

Acara ini menjadi panggung utama bagi geliat industri kreatif khususnya mode yang terus tumbuh di kota urban paling sibuk se-Jabodetabek.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Digelar melalui kolaborasi Pemerintah Kota Bekasi dan Dekranasda bersama Dinas Koperasi dan UMKM, BCFM 2025 menjadi ruang ekspresi bagi masyarakat yang ingin menuangkan kreativitas, sekaligus ruang healing bagi mereka yang sudah lelah melihat angka setoran kredit bulanan.

BACA JUGA :  Wakil Wali Kota Bekasi, Ikuti Rakornas Pemilu 2019

“BCFM 2025 menjadi fasilitas bagi individu untuk mencerminkan semangat inspiratif melalui karya mode,” ujar Wakil Wali Kota Bekasi. Kalimat yang tepat, mengingat fesyen hari ini bukan sekadar pakaian, tetapi juga pernyataan batin, apalagi setelah seminggu menghadapi rapat Zoom yang tak kunjung selesai.

Mengangkat ide-ide segar dan tren kekinian, acara ini dirancang memberi pengalaman berkesan bagi para pecinta mode, desainer muda, hingga pengunjung mall yang awalnya hanya niat beli camilan namun berakhir menonton runway. Tidak hanya menampilkan karya, BCFM juga diharapkan menjadi inkubator talenta lokal agar mereka punya panggung lebih besar daripada sekadar halaman Instagram.

BACA JUGA :  Rakerda SMSI Jabar, Wagub Ajak Media Tangkal Berita Bohong

“Kegiatan ini menghadirkan pengalaman tak terlupakan bagi penggemar fashion dan pelaku industri mode,” tambah Wakil Wali Kota, yang tampak mendukung penuh agar kreativitas warga Bekasi tidak kalah bersinar dibanding lampu-lampu reklame di Jalan Ahmad Yani.

Sebagai kota dengan populasi padat dan daya beli yang terus bertumbuh, Bekasi memang memiliki pasar yang menjanjikan untuk industri fesyen. Dari pengrajin hingga produsen tekstil lokal, seluruh rantai pasok telah tersedia. Tinggal bagaimana kreativitas diracik agar menghasilkan peluang usaha baru yang bukan hanya memoles penampilan, tetapi juga menggerakkan roda perekonomian daerah.

“Bekasi punya banyak pengrajin dan produsen tekstil yang dapat mendukung industri kreatif secara berkelanjutan,” ujarnya, menyiratkan optimismenya bahwa fesyen lokal bisa tampil tidak kalah elegan dari brand global tanpa perlu dibanderol harga yang membuat dompet merintih.

BACA JUGA :  Pemkab Pastikan Lahan Pasar Swasta di Kota Bekasi Aset Daerah

BCFM 2025 juga menjadi ruang aktualisasi bagi para desainer dan UMKM lokal untuk memamerkan karya terbaik mereka kepada publik. Selain memperluas eksposur produk lokal, acara ini memberi kesempatan bagi pelaku kreatif untuk memasuki pasar yang lebih besar, tanpa harus mengubah identitas ataupun meninggalkan ciri khas ke-Bekasi-annya.

Pada akhirnya, BCFM 2025 bukan sekadar ajang peragaan busana. Ia adalah pernyataan bahwa kreativitas warga Bekasi tetap hidup dan melaju meski jalanan kadang tidak. ***