wawainews.ID, Jakarta – Cendekiawan muslim Indonesia, Jimly Asshiddiqie, berharap, sengketa Pemilu 2019, bisa dibawa ke ranah Mahkamah Konstitusi (MK). Kemudian dapat disidangkan secara terbuka yang disiarkan secara live agar semua menyaksikan.
“Pilpres 2019, jumlah pemilih Capres 02 itu lebih dari 60 juta jiwa penduduk Indonesia. Jumlah tersebut sudah lebih dari jumlah penduduk Malaysia, Singapura dan Brunei,”ujar Jimly, saat buka bersama di rumah Dinas Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan, Selasa (21/5/2019).
Baca Juga: Zulkifli Hasan: Demo Boleh Tapi Tidak Anarkis
Melihat besarnya jumlah penduduk Indonesia yang memilih Capres 02, ia meminta Kepolisian tidak hanya menerapkan SOP dalam menyelesaikan persoalan yang ada. Tetapi harus ada pendekatan persuasif dalam menjaga kesatuan NKRI.
“Kepolisian sebaiknya tidak hanya menerapkan SOP, dalam menyelesaikan masalah dewasa ini. Sedikit sedikit tangkap, dan penjara, tapi harus melakukan pendekatan sesama warga bangsa,”tegasnya.
Mantan Ketua MK ini, mengajak semua pihak untuk menggalang ketenangan, kerukunan berbangsa. Caranya dengan menjaga Silaturahim dan menjadi momen baik dibulan suci ramadhan untuk membersikan diri.
Buka bersama di Kediaman Ketua MPR RI tersebut dihadiri berbagai tokoh politik, cendikiawan dari berbagai daerah terutama di Sumatera Bagian Selatan. Tampak hadir seperti tokoh Lampung Ikke Edwin, yang selama ini terus menggaungkan daerah Lampung untuk menjadi kawasan Ibu Kota RI. (Red)