Scroll untuk baca artikel
Hukum & Kriminal

Matel Tewas Dikeroyok, Kerusuhan Meledak: Kalibata Panas, Warung-warung Jadi Korban

×

Matel Tewas Dikeroyok, Kerusuhan Meledak: Kalibata Panas, Warung-warung Jadi Korban

Sebarkan artikel ini
Insiden pengeroyokan dua mata elang di depan TMP Kalibata memicu amuk massa hingga tenda PKL dan motor ikut hangus, Kamis (11/12) - foto doc

JAKARTA – Dua mata elang (matel) terlibat insiden pengeroyokan yang berujung satu tewas dan satu luka-luka. Seolah adegan belum cukup dramatis, aksi balasan pun muncul tenda PKL dibakar, motor ikut hangus, dan wilayah mendadak seperti lokasi syuting Fast & Furious versi ekonomi menengah, Kamis (11/12).

Polisi bahkan Brimob harus turun untuk memadamkan keributan yang makin tak terkontrol. Peristiwa bermula sekitar pukul 15.30 WIB di depan Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA

Dua matel menghentikan seorang pengendara motor. Normalnya, ini hanya berujung cekcok kecil seperti biasa tapi hari itu semesta punya rencana lain.

BACA JUGA :  Suami di Cianjur Minta Rp 100 Ribu per Transaksi

Sekonyong-konyong, sebuah mobil berhenti, sekelompok orang turun, dan tanpa preambule langsung menghajar kedua matel tersebut.

“Diberhentikan pengendara motor, kemudian datang mobil dari belakang, orang-orang turun dan langsung memukuli keduanya,” ujar Kapolsek Pancoran Kompol Mansur.

Aksi berlangsung cepat, para pelaku kabur seperti lupa membayar parkir, dan pengendara motor yang sempat dihentikan yang bisa jadi saksi kunci menghilang entah ke mana.

Belum cukup satu tragedi, gelombang berikutnya segera muncul. Diduga sebagai balasan dari kelompok rekan korban, massa mendatangi lokasi dan melakukan perusakan yang tidak ada hubungannya langsung dengan kejadian awal.

Warung rakyat, tenda PKL, hingga motor yang tak berdosa jadi korban kemarahan. Enam titik api muncul, situasi berubah mencekam seperti sedang menunggu kedatangan pemadam kebakaran crossover dengan tim anti huru-hara.

BACA JUGA :  Residevis Pembobol ATM, Ditangkap Pasal Penadah Handpon

“Ada rasa tidak terima, tapi imbasnya malah ke lingkungan yang tidak tahu apa-apa,” kata Mansur, menyiratkan drama klasik: yang salah dua orang, yang kena satu kelurahan.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly menambahkan bahwa sekitar 80–100 orang mendadak memadati lokasi dan melakukan tindakan anarkis. Polisi mengaku sudah mengantisipasi, tapi gelombang massa seperti notifikasi WhatsApp: datang tanpa permisi dan sulit dihentikan.

Melihat situasi makin tidak bersahabat, Polres Jaksel dan Polda Metro Jaya langsung menggelar operasi kolosal: Brimob, Sat Samapta, dan berbagai satuan lain diturunkan untuk menstabilkan Kalibata yang mendadak panas seperti kompor warteg saat jam makan siang.

BACA JUGA :  Selewengkan Dana Desa, Kakon Sukapadang Akhirnya di Bui

Aparat menyisir kawasan, memastikan kelompok-kelompok yang mencoba berkumpul dibubarkan sebelum insiden sekuel terjadi.

“Kami berharap masyarakat tidak main hakim sendiri. Situasi sudah terkendali,” tegas Nicolas, mengingatkan bahwa negara ini punya hukum.

Polisi kini menghadapi dua pekerjaan rumah sekaligus:

  1. mengungkap siapa pelaku pengeroyokan yang menewaskan seorang matel, dan
  2. siapa saja yang mengambil kesempatan untuk merusak fasilitas umum dalam aksi balasan.

Tim Reserse Polres Jaksel dan Polda Metro Jaya sedang mengidentifikasi para pelaku dari dua kubu berbeda pekerjaan yang tak kalah rumit dari audit anggaran tahunan.

“Kami akan mengungkap pelaku pengeroyokan dan juga pengrusakan,” tutup Nicolas.