Scroll untuk baca artikel
Sosial

Tri Adhianto Resmikan Rutilahu di Cimuning, Dari Rumah Rapuh Jadi Layak

×

Tri Adhianto Resmikan Rutilahu di Cimuning, Dari Rumah Rapuh Jadi Layak

Sebarkan artikel ini
Kota Bekasi Tri Adhianto meresmikan satu unit Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) yang kini resmi “naik kelas” menjadi rumah layak huni di Kelurahan Cimuning, Kecamatan Mustika Jaya, Jumat (26/12)-foto doc

KOTA BEKASI — Di tengah isu mahalnya hunian dan panjangnya daftar rumah tak layak huni di perkotaan, Pemerintah Kota Bekasi kembali mengingatkan bahwa pembangunan tidak selalu dimulai dari gedung bertingkat.

Jumat (26/12/25), Wali Kota Bekasi Tri Adhianto meresmikan satu unit Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) yang kini resmi “naik kelas” menjadi rumah layak huni di Kelurahan Cimuning, Kecamatan Mustika Jaya.

GESER UNTUK BACA BERITA
GESER UNTUK BACA BERITA


Rumah sederhana milik Munawar Cholil, warga BTR Blok H 5 No.11 RT 01 RW 15, yang sebelumnya lebih cocok disebut tempat berteduh daripada hunian sehat, kini telah direnovasi sehingga memenuhi standar dasar kenyamanan dan keamanan. Dari rumah yang dulunya menantang logika kesehatan, kini berubah menjadi ruang hidup yang lebih manusiawi.

BACA JUGA :  Rencana “Pesona Nusantara Bekasi Keren” Dikritik Keras, Aktivis Nilai Pemkot Tak Peka di Tengah Duka Nasional

Peresmian ini dihadiri langsung Wali Kota Bekasi Tri Adhianto, Camat Mustika Jaya Maka Nachrowi, perwakilan Yayasan Bersinar Pelita Hati, aparatur kelurahan, hingga warga sekitar.

Kehadiran lintas unsur tersebut seolah menegaskan bahwa urusan kemiskinan struktural memang tidak bisa diselesaikan dengan seremoni semata, tetapi setidaknya bisa dimulai dengan kerja bersama.


Dalam sambutannya, Tri Adhianto memberikan apresiasi kepada Yayasan Bersinar Pelita Hati yang dinilai konsisten mengambil peran dalam kerja-kerja kemanusiaan.

Menurutnya, program Rutilahu bukan sekadar mengganti atap bocor atau tembok rapuh, melainkan upaya memulihkan martabat warga.

BACA JUGA :  Miris! Pasien Jantung Bocor Asal Lampung Timur Ditolak RS Harapan Kita Karena Tunggakan BPJS

“Rutilahu ini bukan soal bangunan, tapi soal harapan. Rumah yang layak itu kebutuhan dasar, bukan kemewahan. Dari rumah yang sehat, lahir keluarga yang lebih sehat, dan dari situ kesejahteraan bisa tumbuh,” ujar Tri, tanpa perlu retorika berlebihan.

Tri juga menegaskan bahwa Pemkot Bekasi tidak bisa berjalan sendiri dalam menyelesaikan persoalan rumah tidak layak huni yang jumlahnya masih signifikan. Kolaborasi dengan lembaga sosial, komunitas, dan dunia usaha disebutnya sebagai kunci percepatan.

“Kita sadar, kalau hanya mengandalkan APBD, rumah yang direnovasi mungkin kalah cepat dengan rumah yang rusak. Karena itu, ruang kolaborasi selalu kami buka,” tambahnya, menyentil realitas lapangan dengan nada realistis.

BACA JUGA :  Wali Kota Bekasi Tri Siapkan Jurus ‘Darurat’ Atasi Kekurangan Guru

Sementara itu, Camat Mustika Jaya Maka Nachrowi menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian yang diberikan kepada warganya. Ia berharap rumah yang telah direnovasi ini tidak hanya dirawat secara fisik, tetapi juga menjadi ruang tumbuh bagi kehidupan keluarga yang lebih baik.

Peresmian Rutilahu ini mungkin hanya satu rumah di antara ribuan kebutuhan serupa. Namun, bagi keluarga penerima manfaat, ini adalah lompatan besar dari sekadar “bertahan hidup” menuju hidup yang lebih layak.

Dan bagi Kota Bekasi, program ini menjadi pengingat bahwa pembangunan sejati sering kali dimulai dari pintu rumah warga paling sederhana.***