wawainews.ID, Jakarta – Tokoh Lampung Timur di rantau, Mansyur M. Ilyas, mengaku prihatin dengan kondisi infrastruktur jalan lingkar Sukadana meliputi Labuhan Maringgai, Gununung Sugih Besar (Sekampung Udik) menuju wilayah Jabung, selama puluhan tahun terbiarkan dalam kondisi rusak.
Baca Juga: Buruk, Jalur Mudik GSB-Jabung Tinggal Kenangan
Staf ahli Ketua KPPU itu pun menyerukan agar Pemuda di tanah kelahirannya bergerak menuntut kepala daerah setempat segera melakukan perbaikan, tidak melakukan pembiaran atas kondisi yang terpapar saat ini.
“Janji pun tinggal janji. Begitulah nasib jalan lingkar Sukadana, meliputi Labuhan Maringgai, sepanjang jalan dari Jabung sampai Gunung Sugih Besar dan Sukadana,”tegas Mansyur seraya mengatakan Malang nasib jadi anak tiri, Selasa (28/5/2019).
Menurut putra terbaik desa Negeri Agung ini, anak Bangsa di daerah sepertinya kurang peduli atas kondisi jalan yang bisa dikatakan sebagai “jeglokan sewu” karena banyak ranjau yang siap memakan korban. Dia menduga sudah berapa banyak korban Lakalatnas akibat kondisi tersebut, bahkan tak menutup kemungkinan menelan korban jiwa.
“Saya menilai kondisi yang ada tersebut karena anak mudanya kurang peduli, sibuk memikirkan isi perut. Wahai anak muda, berontaklah kalian tuntutlah Bupati lampung Timur, tentu dengan jalan yang benar,”tandas Mansyur.
Baca Juga: Puluhan Tahun Jalan Raya GSB-Jabung tak Pernah Ada Perbaikan
Karena lanjutnya, jika harus menunggu Gubernur atau Bupati setempat berbaik hati memperhatikan perbaikan jalan. Hal itu bisa dikatakan suatu kesia-siaan, buktinya selama puluhan tahun belum ada pertanda ada perbaikan seperti daerah lain di lampung.
“Bergerak lah wahai anak muda, tapi tetap dengan jalan yang benar,”pungkas Mansyur, bertanya kenapa harus warga Lampung dirantau bersuara.
Terpisah, ketua Harian Ikam Jabung Sai (IJS), Zainal Abie, menyesalkan sikap pemerintah daerah Kabupaten Lampung Timur tidak ada tindakan tegas terkait banyaknya kendaraan dengan muatan melebihinkapasitas melintas di jalan Jabung sampai ke Gunung Sugih Besar.
“Kami dari IJS juga menyesalkan tidak ada tindakan tegas dari aparat soal muatan kendaraan fuso yang melebihi batas, sehingga menyumbang kerusakan parah,”ujarnya.
Dia menilai pemerintah tutup mata atas kondisi itu, padahal ungkap Zainal Tahun 2014 pihak PT. Waterindek selaku perusahaan yg paling banyak angkutan melintas dijalur
itu pernah berjanji akan memperbaiki setiap ada kerusakan. Tapi hal itu hanya beberapa waktu saja.
“Saat ini angkutan fuso PT. Waterindek tersebut mengalihkan jalur melalui jalur Sribhawono. Liat saja jalan di sana mulai rusak,”tegas Zainal.(Abu Umar)