wawainews.ID, Bekasi – Organisasi Gerakan Pembumian Pancasila (GPP) nilai pemahaman pancasila harus dilakukan revitalisasi. Hal tersebut untuk mengembalikan identitas ideologi bangsa dalam makna pancasila seutuhnya sesuai dengan tujuan awal.
“Kondisi bangsa sedang carut marut, nampak identitasnya yang tidak jelas bagi bangsa indonesia, maka GPP menjadi penting, untuk melakukan revitalisasi nilai pancasila ini demi kelestarian indonesia sebagai sebuah negara merdeka dalam ideologi pancasila,”ujar Sekjen DPP GPP, Syaifuddin, dalam pertemuan yang di Rawalumbu Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (6/5) malam.
Dikatakan, untuk merevitalisasi nilai kearifan lokal Indonesia, yang terdiri dari seribu lebih etnis dengan masing-masing budaya berbeda, dan itu menjadi ciri khas indonesia sehingga berbeda dengan negara lain, terutama dalam pergaulan global.
Selain itu, menurut Budi GPP dibentuk dengan tujuan mereaktualisasikan pemahaman dari warga negara tentang pancasila, Kita coba memperbaharui kembali pemahaman yang sedang kacau balau.
“Kondisi saat ini sedang rawan, dan kita akan menekankan bedanya pancasila dengan agama,”katanya.
Nantinya, lanjut Budi, kita akan adakan konsolidasi eksternal dan internal, karena harus selesai dulu dari diri sendiri, baru bisa merambah menuju masyarakat.
“Dan kita akan ada standar ideologi bagi pengurus dengan bertujuan kepada masyarakat,”tuturnya.
Budi menambahkan, kemarin GPP sudah melaksanakan deklarasi pada tanggal 1 juni 2019, kedepan GPP akan menyiapkan struktural, jika sudah siap dilakukan pembuatan SK dan berlanjut pembentukan cabang-cabang.
Disampaikan, Program kerja utama dari GPP meliputi, Pemahaman rakyat indonesia dalam pemahaman pancasila, sebagai ideologi negara, jati diri kita, sebagai pandangan dan sumber hukum Indonesia.
“Saya yakin GPP mampu lebih menonjolkan dimensi nasionalisme dan multikultural,”paparnya.
Dengan berdirinya organ ini, yang dinamakan GPP maka kita berharap
Semua pihak dari individu maupun kelompok yang selama ini berjalan sendiri, dan terlibat dalam konflik sosial karena berbeda pemahaman, maka harus kita akhiri.(MBN)